• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Ketum PBNU Minta Kader Ansor Tetap Jadi Pandu NU Menjaga Kesatuan RI

Ketum PBNU Minta Kader Ansor Tetap Jadi Pandu NU Menjaga Kesatuan RI
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf saat sambutan dalam acara pembukaan Kongres XVI GP Ansor (Foto: NU Online)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf saat sambutan dalam acara pembukaan Kongres XVI GP Ansor (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya, mengajak seluruh kader Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) untuk terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


Dalam sambutannya pada Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat pagi (2/2/2024), Gus Yahya menekankan pentingnya loyalitas Ansor sebagai pandu NU dan penjaga NKRI.


Gus Yahya mengajak kader Ansor untuk bersedia berkorban demi kepentingan bangsa dan negara. "Kalian harus sudah siap senantiasa siap untuk memberikan segala-galanya untuk bangsa dan negara," ujarnya dengan penuh semangat.


Lebih lanjut, Gus Yahya meminta agar GP Ansor tetap konsisten dengan khittahnya, semangat awal pendiriannya, dan semangat pengabdiannya. "Ansor tetap menjadi pandu NU, menjadi sahabat-sahabat NU, menjadi penjaga-penjaga NU. Dan menjaga NU berarti menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia," tandasnya.


Dalam upayanya untuk memotivasi para kader, Gus Yahya menegaskan bahwa para pendahulu GP Ansor telah menjadi teladan dengan pengabdian dan pengorbanannya bagi bangsa. 


"Siap menjaga Indonesia?" tanya Gus Yahya kepada seluruh peserta. "Siap!" jawab mereka dengan penuh semangat. "Siap menjaga NU?" tanya Gus Yahya lagi. "Siap!" jawab kader Ansor dengan tekad yang kuat.


"Saman wa tha'atan!" seru Gus Yahya, memperkuat semangat kebersamaan di antara mereka. Sambutannya ditutup dengan pekikan takbir tiga kali. "Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar." Gus Yahya mengungkap bahwa takbir ini merupakan bagian dari mars GP Ansor dan menekankan perlunya menghidupkan kembali semangat tersebut.


"Saya berbisik kepada Presiden, kita tahu bahwa takbir Allahu Akbar ini dulu milik GP Ansor," katanya. 


"Saya minta ke depan harus kita ambil alih kembali dan pegang teguh," pintanya, menegaskan pentingnya menjaga identitas dan semangat organisasi sebagai bagian dari upaya menjaga kesatuan Republik Indonesia.
 


Nasional Terbaru