• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 8 Mei 2024

Nasional

Ketua IPNU Jabar: Penting Adanya Penyuluh Remaja untuk Lawan Propaganda Teroris

Ketua IPNU Jabar: Penting Adanya Penyuluh Remaja untuk Lawan Propaganda Teroris
Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat Ahmad Regi Maulana (Foto: NU Online Jabar/Iqna)
Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat Ahmad Regi Maulana (Foto: NU Online Jabar/Iqna)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat Ahmad Regi Maulana, mengajak kepada semua elemen bangsa agar bisa saling bahu membahu dan bersatu dalam upaya menumpas gerakan terorisme.

Regi mengungkapkan, gerakan terorisme sangat membahayakan terhadap keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

"Munculnya kembali aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh pasangan suami istri di Katedral Makasar, disusul dengan adanya penyerangan terhadap Mabes Polri yang dilakukan oleh seorang perempuan, menjadi bukti bahwa jaringan teroris sudah mengakar di negara kita," kata Regi, Kamis (1/4).

Menghadapi persoalan ini, Regi menegaskan bahwa tantangan bangsa kian hari makin kompleks. Menurutnya, semua elemen harus bersatu saling bekerja sama melawan terorisme yang akan mengancam stabilitas negara. Permasalahan yang paling utama dalam menghadapi terorisme adalah bagaimana mengubah pola pikir masyarakat sejak dini.

"Doktrinasi jaringan teroris merambah terhadap para pelajar kaum remaja generasi bangsa. Tugas yang mesti dijalankan oleh kita semua adalah mengubah pola pikir para kaum ekstremis dan mencegah para generasi muda dengan berbagai pemahaman keagamaan yang inklusif dan pemahaman kebangsaan," tegasnya.

Demi melawan dan memutus mata rantai gerakan terorisme dan ekstremisme, Ketua PW IPNU Jawa Barat memberikan langkah konkret tentang pentingnya Program Penyuluh Remaja. 

Menurutnya, Program Penyuluh Remaja memiliki empat fungsi. Pertama, fungsi edukatif. Yaitu memberikan edukasi kebangsaan melalui pendekatan pengetahuan agama dan pengetahuan umum yang moderat dan toleran.

"Edukasi ini dilakukan bisa melalui tatap muka dengan turun langsung ke sekolah-sekolah atau bisa via telepon dan media sosial," ujarnya.

Kedua, fungsi informatif. Yaitu memberikan informasi melalui media sosial tentang segala hal konten positif. Selain itu, kata Regi, mengcounter narasi-narasi propaganda para kelompok ekstremis.

"Kita ketahui sekarang banyak info-info yang beredar namun lemah keabsahannya (hoax). Narasi propaganda kelompok ekstremis harus dilawan dengan counter narasi, nah itu semua salah satu tugas Penyuluh Remaja,"ujarnya. 

Ketiga, fungsi konsultatif. Yaitu memberikan pelayanan terhadap para remaja khususnya para pelajar yang berkonsultasi tentang pribadinya atau hal lainnya. Menurutnya, Penyuluh Remaja akan menjadi seperti psikolog yang akan menemani curhatan-curhatan para remaja pelajar dan mahasiswa dan memberikan solusi jika ada masalah.

"Penyuluh remaja menjadi seperti psikolog. Mereka membuka ruang konsultasi 24 jam, bisa melalui tatap muka langsung atau via media," ungkapnya.

Keempat, fungsi advokatif. Yaitu Penyuluh Remaja memiliki tanggung jawab secara moral untuk bergerak melakukan pembelaan terhadap masyarakat binaannya jika terjadi ancaman, hambatan, dan gangguan. Misalnya, kata Regi, adanya kasus yang berhubungan dengan agama, pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan budaya.

"Penyuluh Remaja akan turun ke bawah untuk mendengar permasalahan yang terjadi pada remaja binaannya serta mencarikan solusinya," pungkasnya.

Pewarta: Muhammad Iqna Syam 
Editor: Agung Gumelar

 


Nasional Terbaru