Nasional

Kemenag Dorong Optimalisasi KUA dan Masjid untuk Ketahanan Keluarga

Rabu, 5 Februari 2025 | 12:00 WIB

Kemenag Dorong Optimalisasi KUA dan Masjid untuk Ketahanan Keluarga

Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad (podium) (Foto: Kemenag)

Bandung, NU Online Jabar
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Dirjen Bimas Islam Kemenag) Abu Rokhmad menekankan bahwa agama tidak hanya menjadi pedoman normatif, tetapi juga berperan dalam memperkuat ketahanan keluarga. 
 

Ia menyoroti bagaimana aspek keagamaan yang kuat dapat membantu menciptakan rumah tangga yang lebih harmonis dan tangguh menghadapi berbagai tantangan.


Hal ini ia sampaikan dalam Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama di Jakarta, Jumat (1/2/25). Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo itu mencontohkan temuan di salah satu Kantor Urusan Agama (KUA) di Pekalongan, yang menunjukkan bahwa banyak keluarga dengan masalah rumah tangga memiliki pola ibadah yang kurang baik.


“Ada kesimpulan di lapangan bahwa keluarga yang kurang harmonis sering kali juga memiliki pola ibadah yang tidak tertib,” katanya.


Abu Rokhmad juga mengutip studi Pew Research Center (2021) yang menyatakan bahwa keluarga dengan nilai-nilai keagamaan yang kuat cenderung memiliki tingkat kepuasan pernikahan lebih tinggi dan lebih mampu menghadapi tekanan ekonomi. Selain itu, riset Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada 2022 menunjukkan bahwa keluarga yang rutin menjalankan aktivitas keagamaan bersama memiliki tingkat keharmonisan lebih tinggi dibandingkan yang jarang melakukannya.


Penguatan Peran KUA dan Masjid
Untuk memperkuat ketahanan keluarga, Abu Rokhmad menegaskan bahwa KUA akan dioptimalkan sebagai pusat layanan pembinaan keluarga, bukan hanya sebagai tempat pencatatan pernikahan. Salah satu program yang akan dikembangkan adalah layanan purna nikah.


"Pasangan suami istri akan mendapatkan bimbingan secara berkelanjutan dari petugas KUA," ujarnya.


Selain KUA, peran masjid juga dinilai penting sebagai pusat pembinaan keluarga. Masjid, menurutnya, dapat menjadi tempat yang ideal bagi edukasi keluarga, termasuk dalam pembinaan lansia.


“Kita ingin membangun ekosistem keluarga maslahat yang berbasis masjid, sehingga tempat ibadah ini bisa lebih aktif dalam membangun ketahanan keluarga,” jelasnya.