Nasional

Kemenag akan Integrasikan PMB PTKIN dengan LPDP Beasiswa Indonesia Bangkit

Rabu, 24 Januari 2024 | 09:00 WIB

Kemenag akan Integrasikan PMB PTKIN dengan LPDP Beasiswa Indonesia Bangkit

Ketua Panitia PMB PTKIN 2024, Nyayu Khodijah (Foto: kemenag.go.id)

Bandung, NU Online Jabar
Kementerian Agama (Kemenag) berencana untuk mengintegrasikan proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tahun 2024 dengan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. 


Hal tersebut diumumkan oleh Ketua Panitia PMB PTKIN 2024, Nyayu Khodijah, setelah menghadiri Rilis Pembukaan PMB PTKIN oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta pada Jumat (19/1/2023).


Nyayu Khodijah menjelaskan bahwa integrasi ini akan membuat proses seleksi PMB PTKIN menjadi bagian dari tes awal dalam mendapatkan Beasiswa Indonesia Bangkit. 


"Kami akan mengintegrasikan proses PMB PTKIN ini dengan BIB dari LPDP Kementerian Keuangan. Insya Allah nanti proses seleksinya dari ujian masuk (UM) PTKIN menjadi tes awal dari proses BIB berikutnya," ungkap Nyayu Khodijah, yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Raden Fatah Palembang seperti dilansir dari laman kemenag.go.id


Menurut Nyayu, para siswa yang mencapai prestasi terbaik dalam PMB PTKIN akan mendapatkan dukungan beasiswa. Langkah ini sejalan dengan arahan Menag Yaqut Cholil Qoumas, yang akrab disapa Gus Men. 


"Hasil UMPTKIN tergantung pada kuota, karena biasanya yang dipilih hanya dari prodi-prodi yang unggul dan A, lalu dari situ nanti akan dipilih yang terbaik," tambahnya.


​​​​​​​Nyayu Khodijah menekankan bahwa koordinasi dengan Kepala Mantor Wilayah Kemenag Provinsi akan menjadi kunci dalam memaksimalkan output terbaik dari madrasah untuk dapat masuk ke PTKIN. 


"Untuk yang berprestasi kita siapkan tiket emas. Bagaimana agar mereka memilih kita (PTKIN) sebagai pilihan pertama, dan tentu dengan fasilitas-fasilitas seperti bisa masuk tanpa tes, dengan uang kuliah tunggal (UKT) terendah, bahkan kita utamakan mendapatkan beasiswa yang sangat banyak jenisnya, tidak hanya BIB," paparnya.


Dengan integrasi ini, diharapkan PTKIN dapat memberikan peluang lebih besar bagi calon mahasiswa berprestasi untuk mendapatkan dukungan finansial melalui Beasiswa Indonesia Bangkit, seiring dengan upaya meningkatkan kualitas input dan output pendidikan keagamaan di Indonesia.


​​​​​​​Nyayu Khodijah menambahkan, ada dua pola seleksi yang dilakukan secara nasional dalam PMB PTKIN. Pertama, Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (UM-PTKIN).


Proses seleksi nasional ini akan dilaksanakan oleh 58 PTKIN dan 1 PTN yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada 1.301 pilihan program studi, dengan rincian daya tampung 65.574 orang untuk kuota formasi SPAN-PTKIN dan 85.692 orang untuk kuota UM-PTKIN.


“Selain jalur SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN, calon mahasiswa juga bisa mendaftar di jalur PMB Mandiri di masing-masing perguruan tinggi,” ujar Nyayu Khodijah.


​​​​​​​Nyayu Khodijah juga menjelaskan, dalam pelaksanaan UM-PTKIN tahun 2024 tidak ada kelompok pilihan ujian bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Imu Pengetahuan Sosial (IPS) dan kejuruan. 


Jadi setiap lulusan dari Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau Pendidikan Diniyah Formal/ Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah/ Mu’adalahMuallimi/Mua’dalah Salafiyah akan bebas memilih program studi.


Proses pendaftaran melalui jalur SPAN-PTKIN akan dilaksanakan mulai tanggal 12 Januari 2024 hingga 15 Februari 2024. Sementara pendaftaran UM-PTKIN akan dibuka dari tangga 6 Mei 2024 hingga 15 Juni 2024.


Informasi terkait PMB PTKIN Tahun 2024 bisa diakses secara jelas di laman resmi www.ptkin.ac.id