• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

Harlah ke-101 NU Gelar Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama

Harlah ke-101 NU Gelar Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama
Logo Harlah ke-101 NU
Logo Harlah ke-101 NU

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menghelat Halaqah Nasional bertajuk Strategi Peradaban NU di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak pada hari ini Senin (29/1/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah) yang ke-101.


Halaqah ini dilaksanakan sebagai kelanjutan dari halaqah fiqih peradaban yang sebelumnya telah digelar di lebih dari 400 titik selama dua tahun terakhir. Pada Halaqah Nasional kali ini, fokus pembahasan tertuju pada merumuskan strategi peradaban, sebagai langkah lanjutan dari pembahasan substantif dalam halaqah fiqih peradaban sebelumnya.


H Nur Hidayat, Koordinator Halaqah Nasional Strategi Peradaban NU, dalam pernyataannya pada Ahad (28/1/2024), mengungkapkan tujuan utama dari halaqah ini. 


"Jika tema-tema halaqah fiqih peradaban sebelumnya terfokus pada substansi, maka fokus halaqah di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak kali ini untuk merumuskan strategi, agar substansi-substansi yang telah dirumuskan sebelumnya bisa diterjemahkan pada tataran kenyataan,” ujarnya


Dalam menjalankan perumusan strategi, Halaqah Nasional ini juga akan membahas tentang pentingnya membangun aliansi-aliansi sosial-budaya-politik. Aliansi-aliansi ini diharapkan dapat secara efektif mendukung visi peradaban yang diperjuangkan oleh Nahdlatul Ulama.


Pentingnya pembahasan ini muncul karena pergeseran realitas peradaban yang terjadi membutuhkan sikap responsif, adaptasi, dan perubahan cara berpikir dalam menanggapi masalah-masalah sosial-budaya. 


"Halaqah-halaqah fiqih peradaban yang berlangsung selama ini mengajak para kiai, nyai, dan santri untuk melakukan pembacaan kembali turats (tradisi keagamaan) di lingkungan Nahdlatul Ulama guna merumuskan respons peradaban yang kontekstual," terangnya


Kegiatan ini akan dipandu oleh Anggota Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU Prof Ismail Fajrie Alatas dengan menghadirkan empat narasumber, yakni sebagai berikut: 


1. Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang akan menjadi pembicara kunci dan membawakan materi mengenai Strategi Peradaban NU. 
 

2. Wakil Rais ‘Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir yang akan membawakan materi Strategi Peradaban, Perspektif Fikih. 


3. COO Center for Shared Civilizational Values, North Caroline, USA, H Muhammad Cholil yang bakal menyampaikan materi tentang Pengaruh Internasional Terhadap Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama. 


4. Prof Robert W Hefner dari Boston University, USA bakal mempresentasikan pandangannya soal Persepsi Masyarakat Global Terhadap Nahdlatul Ulama.


Halaqah ini akan diikuti oleh seluruh Pengurus Pleno PBNU, termasuk pimpinan lembaga, badan otonom dan badan khusus PBNU. Akan hadir pula Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di wilayah khidmat PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di DI Yogyakarta. 


Ada pula para ulama serta pengasuh pondok pesantren di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta para akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. 


Alasan Pesantren Al-Munawwir Krapyak dipilih 
Pondok Pesantren Krapyak dipilih sebagai lokasi Halaqah Nasional Strategi Peradaban NU ini karena memiliki jejak penting dalam sejarah NU, di antaranya pernah menjadi lokasi penyelenggaraan Muktamar Ke-28 NU pada 1989. 


Di pondok pesantren ini pula, KH Achmad Siddiq dan KH Abdurrahman Wahid kembali terpilih sebagai Rais ‘Aam dan Ketua Umum PBNU untuk kedua kalinya. Setelah itu, dimulailah kegiatan halaqah pertama di lingkungan Nahdlatul Ulama pada era 1990-an. Pada saat itu, halaqah yang digagas oleh Gus Dur mengangkat tema utama seputar ‘kontekstualisasi kitab kuning’.  


Pondok Pesantren Krapyak juga merupakan salah satu pesantren kasepuhan (pesantren tua) di lingkungan NU. Banyak tokoh-tokoh besar NU yang mondok dan belajar di Krapyak, antara lain Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
 


Nasional Terbaru