• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Habib Husein Ja'far: Tanpa Sanad, Orang Akan Berbicara Agama Sesuai Nafsu dan Kepentingannya

Habib Husein Ja'far: Tanpa Sanad, Orang Akan Berbicara Agama Sesuai Nafsu dan Kepentingannya
Habib Husein Ja'far: Tanpa Sanad, Orang Akan Berbicara Agama Sesuai Nafsu dan Kepentingannya. (Foto: Ss Yt Yayasan Islam Al-Hamidiyah).
Habib Husein Ja'far: Tanpa Sanad, Orang Akan Berbicara Agama Sesuai Nafsu dan Kepentingannya. (Foto: Ss Yt Yayasan Islam Al-Hamidiyah).

Depok, NU Online Jabar
Salah seorang pendakwah muda, Habib Husein Ja'far Al-Hadar menjelaskan tentang sanad keilmuan. Menurutnya, sebaik-baiknya orang yang belajar adalah orang yang mempunyai guru. Lalu gurunya itu mempunyai guru lagi dan terus wushul ( tersambung) dengan guru-guru lainnya. 

 

"Sanad keilmuan dari guru – guru yang jelas dan memiliki akhlak mulia maka dapat dipastikan ilmu yang didapatkan adalah ilmu yang benar, tidak melalui proses  yang instan sehingga ilmu tersebut layak diajarkan kepada orang lain," jelasnya saat memberikan ceramah peringatan Haul Al-Maghfurlah KH Achmad Sjaichu ke-27 di Yayasan Islam Al-Hamidiyah Depok, Sabtu (5/2).

 

Dalam muqodimah kitab Shohih Muslim, tambahnya, disampaikan satu ungkapan yang sangat populer yakni:

 

الإِسْنَادُ مِنَ الدِّينِ وَلَوْلاَ الإِسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ

 

“Sanad itu bagian dari agama. Kalau bukan karena Isnad, pasti siapaun bisa berkata apa yang dia kehendaki.” kutip Habib Husein.

 

Ia juga menjelaskan, sanad itu adalah pondasi dari agama islam itu sendiri, keilmuan agama islam itu pondasinya adalah sanad.

 

"Tanpa sanad, orang akan berbicara agama sesuai nafsu dan kepentingannya,"

 

Dalam kesempatan yang sama, Habib Husein pun menceritakan salah satu wali Qutbh yaitu Habib Abdurrahman Assegaf pernah mengatakan, siapa yang tidak punya guru, maka gurunya adalah kera, atau dalam sebuah  ungkapan yang populer :

 

من لا شيخ له فشيخه شيطان

“Barang siapa yang tidak mempunyai guru dalam mempelajari ilmu, maka gurunya adalah setan.”

 

Ia menilai, perumpamaan orang yang belajar tanpa sanad, ibarat dua orang tuli yang saling berkomunikasi, dia hanya seolah olah belajar sebagaimana dua orang tuli yang seolah olah saja berkomunikasi tapi nyatanya tidak.

 

"Guru dari segala guru adalah Baginda Nabi Muhammad Saw., manusia yang menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril untuk menyampaikan risalah Islam,"

 

Habib Husein menegaskan, sumber ilmu dalam Islam yakni Al Quran dan Hadist, yang datangnya langsung dari Allah SWT dan Rasul SAW.

 

"Dari Allah yang maha tidak terbatas ilmunya, maknanya begitu luas dan begitu dalam, sehingga digambarkan kalaupun seluruh samudra jadi tintanya dan seluruh pohon menjadi penanya, tidak akan cukup untuk menafsirkan apa yang ingin Allah sampaikan didalam Al Quran, Maka penting kemudian memiliki sanad yang bersambung kepada Rasulullah, karena Rasul lah yang tahu apa yang dikehendaki oleh Allah SWT yang tertulis dalam Al Quran tersebut,".

 

"Kita tidak akan pernah punya pemahaman yg tepat, presisi terhadap apa yangg dikehendaki oleh Allah dan Rasulnya dalam Al Qur'an dan sunahnya, karena itu diperlukan seorang guru yang sanadnya Wushul kepada Rasulullah agar kita bisa memahami per kalimat per huruf didalam Al Qur'an dan Hadits sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah dan Rasulnya. Maka beruntunglah orang yang memiliki guru yang sanadnya Wushul kepada Nabi Saw, karena Allah menghendaki nabi Muhammad Saw menjadi hambanya yang terpilih dan menjadi yang paling istimewa di antara nabi nabi yang lain," pungkasnya.


 


Nasional Terbaru