• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Nasional

Gus Abe, PMII Bertransformasi Jadi Organisasi Melek Digital

Gus Abe, PMII Bertransformasi Jadi Organisasi Melek Digital
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Muhammad Abdullah Syukri atau akrab disapa Gus Abe (Foto: postingan Instagram @mabdullahsyukri)
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Muhammad Abdullah Syukri atau akrab disapa Gus Abe (Foto: postingan Instagram @mabdullahsyukri)

Bandung, NU Online Jabar 
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Muhammad Abdullah Syukri atau akrab disapa Gus Abe mengungkapkan beberapa program yang sedang menjadi prioritas dan dalam fokus pengerjaan PB PMII. Beberapa program tersebut diantaranya membuat lembaga yang berbasis profesi, transformasi digital, dan pembentukan cabang internasional. Hal itu diungkapkannya pada acara pelantikan Pengurus Cabang (PC) PMII Kabupaten Bandung di Pondok Pesantren Baitul Arqom Al-Islami, pada Sabtu (8/1). 


Dijelaskan, saat ini PB PMII sedang menggalakkan kegiatan-kegiatan yang berbasis profesi. Tujuannya adalah untuk mewadahi para kader yang mempunyai minat dan bakat pada bidang-bidang dan profesi tertentu. PB PMII juga telah membentuk beberapa lembaga diantaranya Lembaga Profesi Kedokteran dan Kesehatan, Lembaga Profesi Psikologi, Lembaga Profesi Wirausahawan, Lembaga Perkembangan Pertanian, Lembaga Perbankan, dan Lembaga Pasar Modal.


“Nah maka teman-teman yang bergerak ke arah sana ada wadahnya dan dibentuk jejaringnya, karena stakeholdernya juga sudah banyak. Dan ini semua adalah murni untuk mewadahi kader-kader pergerakan mahasiswa Islam Indonesia untuk mengembangkan profesinya,” terang Gus Abe. 


Alumni S2 MA Development and Governance, Institute of Political Science University of Duisburg Essen, Germany tersebut menjelaskan, tantangan terbesar ke depan adalah bagaimana kemudian dakwah PMII dan Nahdlatul Ulama (NU) bisa masuk kepada satu kelas menengah yang kedua adalah Islam perkotaan dan yang ketiga adalah milenial. Di luar itu menurutnya NU sudah kuat di pedesaan, disuburban, di pondok pesantren, dan di kampus-kampus yang berbasis keagamaan.


Dengan adanya lembaga profesi tersebut, ia berharap dapat membentuk jejaring-jejaring keprofesian dari Sabang sampai Merauke, dan membentuk jejaring-jejaring lainnya di keprofesian yang lain.  


Gus Abe juga mengungkapkan bahwa saat ini PB PMII pelan-pelan sedang bertransformasi untuk menjadi organisasi yang melek digital. Saat ini, PB PMII sedang memperbaiki semua platform media dan sistem data base kepengurusan. PB PMII juga telah membuat bidang teknologi dan digitalisasi untuk kemudian berkembang menjadi Lembaga Profesi Pengembangan IT.


“Hari ini kita sudah melantik kurang lebih sekitar 120 pengurus cabang dan kita punya semua datanya, minimal pengurusnya terlebih dahulu, itu di tahap pertama. Di tahap kedua, setelah pengurus cabang baru kemudian mendata pengurus di daerah masing-masing secara digital. Nah itu IT developernya anak-anak PMII, jadi yang membentuk website, membentuk data PMII dan lain sebagainya itu adalah karya-karya kader PMII,” terangnya alumni Pondok Pesantren al-Anwar Sarang, Rembang itu.  


Menurutnya, ini penting dilakukan untuk meminimalisir penyalahgunaan data base.


Selanjutnya, PB PMII juga sedang melebarkan sayap dengan membentuk pengurus cabang internasional. Saat ini PB PMII telah memiliki tiga pengurus cabang internasional yakni di Maroko, Korea Selatan, dan Jerman. Gus Abe juga mengatakan bahwa hal itu telah dicontohkan oleh para kiai terdahulu dengan membentuk komite hijaz, di mana dengan pembentukannya tersebut dapat mempengaruhi raja Arab Saudi yang saat itu baru saja melakukan revolusi.


“Itu contoh pelajaran bahwa ternyata kiai kita, kiai-kiai Nusantara, kiai-kiai kampung yang tidak punya teknologi seperti hari ini, bisa merespons isu-isu sampai ke arah sana,” katanya.


Oleh karena itu, ia berharap kader-kader PMII yang sekarang sudah melek digital, milenial, berjejaring dan serba dimudahkan untuk mulai memperkenalkan Islam Indonesia, mulai mengenalkan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII kepada dunia luar.


Ia juga berharap apa yang saat ini sedang menjadi fokus pengerjaan PB PMII nantinya akan bisa diterjemahkan oleh seluruh kader PMII baik di tingkat rayon, komisariat, hingga cabang maupun PKC.

 

Pewarta: Istia 
Editor: Agung Gumelar


Nasional Terbaru