• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Nasional

R20

Di Forum R20, Pimpinan Muhammadiyah: Di Titik Tertentu Ada yang Jadi Radikal, Kita Perlu Perbaiki Kesalahpahaman

Di Forum R20, Pimpinan Muhammadiyah: Di Titik Tertentu Ada yang Jadi Radikal, Kita Perlu Perbaiki Kesalahpahaman
Pimpinan Muhammadiyah KH Dr Imam Addaruqtni. (Foto: Suwitno/NUO)
Pimpinan Muhammadiyah KH Dr Imam Addaruqtni. (Foto: Suwitno/NUO)

Bandung, NU Online Jabar

Salah satu pimpinan Muhammadiyah KH Dr Imam Addaruqutni mengatakan bahwa saat ini masih ada saja kelompok-kelompok radikal yang ingin mengganti sistem negara Indonesia. Padahal, kata dia, Muhammadiyah sebagai salah satu yang ikut andil dalam mendirikan bangsa Indonesia juga tidak pernah berpikiran untuk mengganti landasan negara.

 

Saat ini, kata Imam, kita berurusan dengan eksternal yang dipengaruhi keyakinan eksternal. Berurusan dengan kondisi-kondisi yang berhubungan dengan peradaban manusia yang dipraktikkan berlebihan sesuai dengan kehidupan demokrasi. Misalnya di Iraq dan Suriah. 

 

Menurut Imam, di titik-titik tertentu ada kelompok jadi radikal yang ingin mengganti sistem negara Indonesia. "Kita perlu perbaiki kesalahpahaman, Muhammadiyah sebagai pendiri negara ini tidak pernah ingin mengubah landasan negara," tegas Imam saat menjadi pembicara dalam Forum Religion Twenty (R20) di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Kamis (3/11/2022).

 

Lebih lanjut Imam Addaruqtni mengatakan bahwa Muhamadiyah sebagai perwakilan Islam berkemajuan selalu menyampaikan pesan damai. Sudah sejak lama Muhammadiyah mencoba mempromosikan nilai-nilai moral dan akhlaq, juga pendidikan. 

 

"Hubungannya dengan sistem dan pendidikan. Muhamadiyah juga deklarasikan keterdesakan untuk promosikan kemajuan Islam," kata Imam.

 

Muhammadiyah, lanjut Imam, memiliki 200 universitas yang mengakomodasi 1000-an mahasiswa non muslim. Bahkan di Nusa Tenggara Timur misalnya ada Universitas Muhammadiyah yang disebut Cristian Muhammadiyah University karena banyak mahasiswa non muslim di situ. 

 

Imam tampil hari ini bersama sejumlah tokoh agama dari negara lain, seperti Rabbi Silvina Chemen, Elder Gary E. Stevenson, Bishop Matthew Hassan Kukah, KH. Dr. Imam Addaruqutni, MA, KH. Ulil Abshar Abdallah dan Prof. Ahmet Kuru. 

 

Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022. Ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.

 

Editor: Agung Gumelar


Nasional Terbaru