• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Nasional

Bawa Tema Moderasi Beragama, Kader Fatayat NU Depok Berangkat ke International Conference di Belanda 

Bawa Tema Moderasi Beragama, Kader Fatayat NU Depok Berangkat ke International Conference di Belanda 
Bawa Tema Moderasi Beragama, Kader Fatayar NU Depok Berangkat ke International Conference di Belanda (Foto: NU Online)
Bawa Tema Moderasi Beragama, Kader Fatayar NU Depok Berangkat ke International Conference di Belanda (Foto: NU Online)

Depok, NU Online Jabar 
Delapan kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Depok lolos seleksi karya tulis ilmiah untuk mengikuti International Conference yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda bersama Vrije Universiteit Amsterdam. 

 

Konferensi ini berlangsung pada Kamis-Jumat 8-9 Juni 2022 di Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda. 

 

Delapan kader Fatayat NU Kota Depok yang lolos itu diantaranya Ade Rina Farida (Ketua Fatayat), Khadijah Hulliyah (Wakil Bendahara Fatayat), Latifatul Khasanah (Bendahara Fatayat), Nasichah (Koordinator Bidang Dakwah), Reni Rentika (Wakil Sekretaris Fatayat), Siska Andriani, Wati Nilamsari (Wakil Ketua Fatayat), Nadya Karimah (Bidang Litbang Fatayat). 

 

Namun, sangat disayangkan Khadijah Hulliyah, Latifatul Khasanah, Nasichah, dan Reni Rentika gagal berangkat karena berhalangan secara pribadi. Sehingga hanya Siska Andriani, Wati Nilamsari, dan Nadya Karimah yang berangkat ke Belanda. Ade sendiri pun seharusnya ikut, tetapi ada halangan dan hanya turut serta melepas keempat peserta berangkat ke Belanda.

 

"Keikutsertaan Pengurus Fatayat NU Kota Depok ini sebagai syiar Fatayat di kancah internasional dan sebagai inspirasi kader-kader muda Fatayat ke depan agar berani tampil di forum internasional,” kata Ade Rina, dilansir NU Online pada Rabu (08/07/2022). 

 

Ade berharap, kader Fatayat yang lolos ke Belanda bisa mempresentasikan hasil penelitian dengan sangat baik dan penuh percaya diri. Fatayat juga diharapkan mampu bersaing di kancah internasional dengan penelitian-penelitiannya itu. 

 

Melansir NU Online, untuk bisa mengikuti International Conference tersebut, peserta diwajibkan mengirimkan karya tulis ilmiah berupa abstrak penelitian maupun artikel penelitian secara utuh. 

 

Tema-tema penelitian yang diusung dalam konferensi tersebut di antaranya Bridging Humanitarian Crisis and Religious Moderation, Religion in Socio-ecological and Economic Crisis, Reharmonising Religious Values In Science, Progress and Inovation In Future Religious education, Religion, Gender Role and Woman Rights, Identity Crisis: NationalismGlobal Culture, and The Future of Religion, Decolonising Religion: Hurgronje, Islam Indonesia and Postcolonial Incognizance.

 

Sementara itu, Latifatul Khasanah bersama sahabat Nasichah dalam konferensi internasional tersebut mengusung tema, The Role of Women In Building Religious Moderation Literature In Indonesia: Study On The Dharma Wanita Persatuan of The Republic of Indonesia. 

 

“Religious moderation is actually the key to creating tolerance and harmony, both at the local, national and global levels (moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global),” kata Latifatul Khasanah. 

 

Dia mengungkapkan bahwa tema tersebut ingin membangun literasi beragama bagi perempuan Indonesia yang sesuai dengan semangat NU, beragama dengan cara moderat atau wasathan. 

 

Kader Fatayat NU juga mengusung Sembilan kata kunci moderasi beragama, yaitu Humanity, General Goods, Fair, Balance, Obey the Constitution, National Commitment, Tolerance, Anti-Violence, Respect for Tradition.

 

Editor: Agung Gumelar


Nasional Terbaru