• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Nasional

Anjuran Al-Qur’an untuk Menjaga Kesahatan

Anjuran Al-Qur’an untuk Menjaga Kesahatan
Ilustrasi NU Online
Ilustrasi NU Online

Bandung, NU Online Jabar 
Pada masa-masa pandemi seperti sekarang ini, penting bagi kita semua untuk tetap menjaga kesehatan dan imunitas tubuh agar tetap stabil sehingga tidak mudah terserang penyakit dan ancaman tertular virus Covid-19.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an al-Falah Nagreg Kabupaten Bandung Kiai Cecep Abdullah Syahid, mengatakan bahwa di dalam Al-Qur’an kita dianjurkan untuk tetap menjaga kesehatan. Selain itu, Al-Qur’an sendiri diturunkan salah satunya sebagai penyembuh dan penawar dari segala penyakit bagi pembacanya.

“Al-Qur’an itu diturunkan sebagai syifa (penyembuh), tentunya penyembuh dari berbagai macam penyakit, kemudian dengan sendirinnya orang yang banyak membaca Al-Qur’an di antara fadhilahnya adalah bisa memberikan kesehatan bagi pembacanya,” tuturnya.

Ia lalu mengutip firman Allah subhanahu wata’ala dalam Al-Qur’an surat al-Isra ayat 82: 

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”.

Dalam konteks sekarang, pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai dan belum menemui titik temu yang jelas, pemerintah dalam rangka percepatan penanganan dan penanggulangan Covid-19 di Indonesia melakukan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang masih enggan untuk divaksin karena faktor beberapa hal. Salah satunya pemberitaan di media sosial yang memberitakan hal-hal miring terkait vaksin itu sendiri.

Terkait hal itu, kiai Cecep memberikan tanggapan. Menurutnya, masyarakat jangan terlalu cepat percaya terhadap apa-apa yang diberitakan di media sosial. Karena, itu bisa jadi belum tentu benar adanya.

“Kalau menurut saya tidak ada pemerintah yang ingin katakanlah menyelakakan rakyatnya, hal yang mungkin bersifat berita itukan bisa jadi baina shidqi wal kadzib,” terang Ketua PW JQHNU Jabar itu.

Pewarta: Agung Gumelar/Muhammad Rizqy Fauzi
Editor: Abdullah Alawi 

 


Nasional Terbaru