13 Tahun Berkiprah, FLADS Ingin Lebih Membumi di Masyarakat
Bandung, NU Online Jabar
Forum Lintas Agama Deklarasi Sancang (FLADS) dalam usia ke-13 tahun berupaya lebih membumi di masyarakat. Untuk tujuan itu, para pegiat FLADS melakukan pertemuan dan sidang penetapan perubahan orientasi organisasi dan kepengurusan. Pertemuan dilakukan di kantor PWNU Jawa Barat, Jalan Galunggung, Nomor 9, Kota Bandung, Senin (16/11).
“Dalam usia ke-13, sekarang menjadi sebuah gerakan yang disebut Deklarasi Sancang Movement. Juga membuat dua unsur yaitu presidium dan kesekjenan. Presidiumnya adalah perwakilan organisasi dan perorangan. Saat ini ada 18 presidium,” ungkap salah seorang Presidium FLADS Kiagus Zaenal Mubarok pada pertemuan yang dilakukan secara luring dan daring itu.
Dengan perubahan itu, kata pria yang akrab disapa Kang Deden, FLADS ingin berperan dan beraktivitas lebih aktif di masyarakat.
“Di antaranya melakukan permasalahan ekonomi, baru rencana diimplementasikan gerakan ekonomi juga. Jadi, unsur itu sudah gerakan mereka,” katanya. “Itu merupakan implementasi dari spirit Deklarasi Sancang,” kata Wakil Ketua PWNU Jawa Barat ini.
Untuk diketahui, Deklarasi Sancang dilaksanakan 13 tahun lalu di halaman kantor PWNU Jawa Barat saat masih di Jalan Sancang, Kota Bandung. Dekalarasi itu berbunyi:
Kami Umat Beragama Kota Bandung adalah bagian dari Bangsa Indonesia yang senantiasa menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan.
Kami Umat Beragama Kota Bandung menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Kami Umat Beragama Kota Bandung selalu berjuang untuk tegaknya hukum dalam mewujudkan. kesejahteraan, keadilan, dan kerukunan hidup demi mencapai kebahagiaan bersama.
Kami Umat Beragama Kota Bandung selalu mengembangkan sikap toleransi, tenggang rasa, dan saling menghormati.
Kami Umat Beragama Kota Bandung selalu bekerja sama untuk berperan dalam mengatasi masalah-masalah sosial dan lingkungan.
Beberapa elemen yang mengikuti deklarasi itu meliputi beberapa organisasi dan tokoh dari beragam agama di antaranya yaitu, dari Islam diwakili Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, serta perwakilan dari Hindu, Budha, Konghuchu, Kristen, Katolik, Ahmadiyah, Syiah Ahlul Bait Indonesia, dan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia.
Pewarta: Abdullah Alawi
