Pemda Majalengka Usulkan KH Abdul Chalim Leuwimunding Sebagai Pahlawan Nasional
Jumat, 31 Maret 2023 | 09:00 WIB
Majalengka, NU Online Jabar
Keberadaan dan peran almaghfurlah KH Abdul Chalim Leuwimunding sebagai salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama (NU) menjadi perhatian khusus bagi keluarga besar NU di Majalengka saat ini.
Satu-satunya ulama pendiri NU dari tanah pasundan itu saat ini sedang diusulkan sebagai pahlawan nasional oleh Keluarga Besar (KBNU) Majalengka dan Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka. Pengusulan sebagai pahlawan nasional itu, dibahas dalam acara Seminar Nasional yang bertajuk “Perjuangan KH Abdul Chalim” di Gedung Yudha Pendopo Bupati Majalengka, Kamis (30/03/2023).
Digelarnya seminar tersebut untuk memperkuat narasi perjuangan KH Abdul Chalim sebagai ulama pendiri NU dan ulama yang memperjuangkan kemerdekaan RI.
KH Abdul Chalim merupakan seorang sahabat dari KH Wahab Chasbullah yang sama-sama menimba ilmu pada KH Mahfudz Termas. Kedua ulama tersebut dipertemukan dari perjalanan menimba ilmunya di Hijaz (Arab Saudi) dan diasuh langsung oleh KH Mahfudz Termas.
Nama KH Abdul Chalim terabadikan dalam dokumen Hofdbestuur Nahdlatul Ulama (pengurus besar dalam istilah sekarang) sebagai Katib Tsani. Selain sebagai salah seorang pendiri NU, KH Abdul Chalim ini sebagai pelopor Koperasi NU, Perintis Persatuan Guru NU (Pergunu), dan penasihat Hizbullah (laskar santri/pemuda islam pejuang kemerdekaan).
Seminar perjuangan KH Abdul Chalim Leuwimunding itu dihadiri lebih dari 200 peserta dari jajaran pemerintahan, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Majalengka, dan Pergunu se-Jawa Barat. Seminar tersebut diisi oleh enam pemateri, diantaranya : Drs. Arif Nahari, M. Si (direktur pemberdayaan masyarakat kemensos RI), Maman Imanuhhaq, M. Ag (Anggota DPR RI komisi VIII), Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M. A (Pengasuh Ponpes Amanatul Ummat), Dr. H. Muhammad Albarra, Lc, M. Hum (wakil bupati mojokerto), Prof. Dr. Agus Mulyana, M. Hum (Ketua Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia), dan Prof. Dr. H. Abdul Halim, M. Ag. (Guru besar sejarah UIN Sunan Ampel).
Acara tersebut resmi dibuka oleh Wakil MPR RI, Yandri Susanto, dalam sambutannya menyampaikan peran KH Abdul Chalim Leuwimunding sebagai ulama dari tanah sunda turut menentukan kehadiran organisasi islam terbesar di dunia itu
"Tidak serta merta hari ini nahdlatul ulama ada. Tentu ada campur tangan langsung dari KH Abdul Chalim salah satu Ulama asal Jawa Barat yang turut mendirikan NU saat itu,” kata Yandri
Wakil MPR RI itu pun menceritakan bahwa di majalengka banyak orang-orang hebat, dan sudah sepatutnya Majalengka berbangga
"Majalengka ini melahirkan orang-orang hebat. Majalengka harus berbangga diri, karena dari tanah Sunda khususnya Majalengka ada kader bangsa yang ikut serta melahirkan Nahdlatul Ulama dan jejaknya pun jelas,” ujarnya
"Apa yang telah dilakukan oleh Kh Abdul Chalim ini tidak ada yang kita ragukan. Orangnya jelas, perjuangannya jelas, sejarahnya jelas, dan saksinya masih banyak, terutama KH. Asep Saifuddin,” jelasnya
Menurutnya, ruh perjuangan KH Abdul Chalim dan sejarahnya harus benar-benar dihargai sebagai pejuang, “Maka salah satu jalur pintu yang harus yang kita lakukan adalah mengangkat beliau (KH. Abdul Chalim sebagai pahlawan Nasional),” tegasnya.
Yandri berharap seminar yang di gelar oleh Pemda Majalengka saat ini dapat menemukan narasi-narasi kuat bagaimana perjuangan KH. Abdul Chalim dalam mendirikan NU juga membela tanah air
"Mudah-mudahan Seminar Nasional hari ini, bisa memperkuat narasi. Bahwa tidak lagi ada alasan untuk tidak memberikan sebuah kehormatan, atau kado yang indah bagi KH Abdul Chalim ini untuk menjadi Pahlawan Nasional, saya berharap seminar ini menjadi benar-benar sejarah di Majalengka, bahwa akan lahir satu orang Pahlawan Nasional yang bernama KH Abdul Chalim,” harapnya.
Sementara itu Anggota DPR RI Komisi VIII, Maman Imanulhaq berjanji akan memgawal pengajuan usulan KH Abdul Chalim untuk menjadi Pahlawan Nasional sampai tuntas.
"Tentu ini harus dikawal, karena jadi pahlawan nasional bukan hanya sekedar kiprah. Lebih dari itu ada aspek politis, dan pengawalan yang kuat,” katanya
"Karena waktunya mepet dua sampai tiga hari ini, maka seluruh dokumen harus segera di penuhi,” pungkasnya.
Pewarta: Helmi Fauzy
Editor: Abdul Manap
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: Kunci Meraih Kebahagiaan yang Hakiki
2
Pendidikan Karakter di Era Modern: Meneladani Adab Guru-Murid ala Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari
3
Muslimat NU Kabupaten Bandung Padukan Olahraga dan Wisata Alam di Cicalengka
4
Santri Depok Unjuk Kebolehan di Laskar III Qotrun Nada
5
Keseruan Nobar Timnas Indonesia Bersama PCNU Depok
6
Seminar Dakwah Digital di KPI STAI Al-Masthuriyah, Farhan Zayyid: Bergerak itu Harus dengan Ilmu
Terkini
Lihat Semua