PMII dan Suporter Bola Kota Sukabumi, Serahkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Bumi Cianjur
Sukabumi, NU Online Jabar
Tim gabungan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi beserta Suporter Sepak Bola Holigan Siliwangi Sukabumi mengunjungi lokasi yang terdampak gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/22) pukul 13.21 WIB. Akibat bencana tersebut ribuan rumah warga rata, gedung-gedung runtuh, Longsor, ratusan orang luka-luka dan ratusan orang meninggal dunia.
PMII Kota Sukabumi dan Suporter Sepak Bola Holigan Siliwangi mengunjungi Cianjur tepatnya di Kampung Cugenang pada Sabtu (26/11) untuk menyerahkan bantuan berupa tenda terpal, sembako, baju bekas layak pakai, air mineral, selimut nasi bungkus dan lain-lain yang diserahkan di posko Pengurus Koordinator Cabang (PK) PMII Jawa Barat yang selanjutnya akan didistribusikan kepada warga terdampak
Ketua Holigan Siliwangi Sukabumi, Achmad Robi Oktaciptani menyampaikan, bahwa gerakannya tersebut sebagai aksi kemanusiaan
"Turut berduka cita yang mendalam kepada saudara-saudara kami yang terkena dampak bencana alam gempa bumi yang terjadi di Cianjur. Kami dari Holigan Siliwangi Sukabumi bersama unsur mahasiswa yaitu PMII Kota Sukabumi, terus bersinergi dalam kegiatan kemanusiaan, meskipun secara basic kita di suporter sepak bola, tapi semangat persatuan dan kesatuan atas nama kemanusiaan sangat kami junjung tinggi," terangnya
Robi sapaan akrabnya juga mengaku selalu bersinergi dengan PMII Kota Sukabumi di beberapa kegiatan
"Beberapa kegiatan kami selalu berdampingan dengan PMII kota Sukabumi, sebelumnya aksi kemanusiaan tragedi-tragedi Kanjuruhan saat ada kerusuhan suporter di Malang yang menewaskan banyak orang itu," tambahnya
Dalam kesempatan yang sama Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Kota Sukabumi Hasbi Raudul Ulum menyampaikan duka cita yang mendalam
"Ucapan belasungkawa dan duka cita yang mendalam bagi seluruh warga terdampak bencana gempa bumi yang terjadi tempo hari. Kita turut andil menjadi bagian dari relawan, mudah-mudahan bisa meringankan beban saudara kita yang terdampak, menjembatani para dermawan menyisihkan hartanya membantu korban," tutur Apeng sapaan akrabnya
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa untuk mengulurkan tangan, bergotong royong tidak perlu dalil, karena hal tersebut telah berhasil mewarnai seluruh perjalanan bangsa
"Kami juga meyakinkan bahwa tak perlu dalil untuk bergotong royong dalam bingkai kebangsaan, sesama warga negara. Betapa tidak, prinsip gotong royong telah mewarnai seluruh perjalanan bangsa. Maka semangat Ukhuwah Basyariah menjadi simbol kebersamaan kita selaku umat manusia. Kalimat dukamu adalah duka kita semua, merupakan manifestasi dari rasa simpati yang memantik kita untuk turut meringankan beban saudara sebangsa," pungkasnya
Pewarta: Amus Mustaqim
Editor: Abdul Manap