Temu Kader NU di Ponpes Yatashi, Ketua PCNU Kota Bogor: Kader Harus Satu Fikrah dan Harokah
Kamis, 15 Agustus 2024 | 09:17 WIB
Abdul Mun'im Hasan
Kontributor
Bogor, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Tarbiyatus Shibyan (Yatashi), yang berlokasi di Kayu Manis, Tanah Sareal, Kota Bogor, menjadi tuan rumah kegiatan Temu Kader Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bogor pada Rabu (15/8/2024). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program pendidikan dasar NU yang diselenggarakan dua pekan sebelumnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor, Edi Nurokhman, menyampaikan pentingnya keberadaan NU sebagai organisasi yang menegaskan Islam sebagai jalan tengah, menghindari ekstremisme baik dari kanan maupun kiri.
"NU merupakan Islam jalan tengah. Saya sangat senang dengan adanya temu kader ini. Pondok pesantren dan organisasi masyarakat harus membangun komunikasi yang erat, bersinergi, dan memiliki afiliasi yang jelas," ujar Edi.
Ia juga menekankan bahwa Pondok Pesantren Yatashi telah menunjukkan identitas ke-NU-annya, namun terdapat tiga level yang harus dipahami dalam mengembangkan ke-NU-an tersebut.
"Tingkat pertama adalah kesamaan dalam amaliyah, tetapi belum tentu sejalan dalam fikrah di level kedua. Dan yang ketiga, dalam hal harokah, di mana keselarasan gerakan menjadi hal yang sangat penting. Melalui PD-PKPNU, kita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam langsung dari instruktur PBNU," jelasnya.
Sementara itu, Pimpinan PP Yatashi, KH Dr. Badru Salam, menegaskan bahwa pesantrennya sejak dahulu telah berafiliasi
dengan NU. Ia berharap bahwa pesantren ini dapat terus berkhidmat di bawah naungan NU.
"Insyallah, darah daging kami adalah NU. Kami berharap kegiatan ini dapat menambah keberkahan dan keeratan kita dalam berkhidmat di NU. Thoriqoh kami adalah Ahlusunnah wal Jamaah An-Nahdliyah," ungkapnya.
Pada saat yang sama, Wakil Katib Syuriah PCNU Kota Bogor, KH Khotimi Bahri, menyampaikan sejarah awal Islam pada masa Rasulullah SAW, menekankan pentingnya mengikuti ajaran Ahlusunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
"Beruntung kita menjadi Aswaja An-Nahdliyah yang cara berpikir dan bertindaknya berdasarkan Al-Quran dan Hadist, sesuai dengan Kiai-kiai NU yang sanad keilmuannya dapat dipertanggungjawabkan hingga sahabat dan sampai kepada Nabi Muhammad SAW," jelasnya.
KH Khotimi juga mengajak para kader untuk memperkuat diri dalam ber-NU, dengan harapan bahwa kegiatan pengkaderan ke depan dapat terus terlaksana dan kepengurusan NU dapat semakin kuat.
"Semoga dengan silaturahmi ini, kita mendapatkan keberkahan dan dapat melaksanakan pengkaderan di sini serta merealisasikan kepengurusan NU yang lebih baik," pungkasnya.
Pewarta: Abdul Mun'im Hasan
Terpopuler
1
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
2
Khutbah Jumat Dzulhijjah: Makna Syukur dan Ketakwaan dalam Kurban
3
Dari Takbir hingga Shalat Ied, Berikut 7 Amalan Lengkap pada Hari Raya Idul Adha
4
Jelang Timnas Indonesia Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Usung Optimisme Tinggi
5
Ketua PCNU Pangandaran Ajak Umat Maknai Idul Adha dengan Kepedulian Sosial
6
PCNU Kota Bogor Dukung Program Barak Militer Siswa, Asal Libatkan Ulama dan Nilai Keagamaan
Terkini
Lihat Semua