• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 18 April 2024

Kota Bandung

Buka Kopdarnas AIS Nusantara, Gus Rozin Jelaskan Tantangan Pesantren di Dunia Digital

Buka Kopdarnas AIS Nusantara, Gus Rozin Jelaskan Tantangan Pesantren di Dunia Digital
Buka Kopdarnas AIS Nusantara, Gus Rozin Jelaskan Tantangan Pesantren di Dunia Digital
Buka Kopdarnas AIS Nusantara, Gus Rozin Jelaskan Tantangan Pesantren di Dunia Digital

Bandung, NU Online Jabar
Arus Informasi Santri Nusantara (Aisnu) menggelar Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) di Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Pati Jawa Tengah, Sabtu (03/12/2012). Kopdarnas tersebut dibuka langsung oleh Pengasuh Ponpes setempat KH Abdul Ghaffar Rozin, ia menyampaikan pesantren memiliki tantangan dalam mencari pengetahuan keagamaan.


Menurutnya santri cenderung untuk mudah melakukan pencarian di internet daripada mengaji melalui kitab kuning (konvensional), “Faktanya bagaimana generasi Z dan Alfa saat ini menghabiskan waktu menghadapi gadget yang lebih dari 6 jam dalam sehari,” katanya.


Gus Rozin sapaan akrabnya mengatakan pesantren saat ini didominasi oleh generasi Z dan generasi Alpa. Fakta lain menunjukkan bahwa minat generasi Indonesia dalam mempelajari agama cukup tinggi.


“Sebanyak 93% minat generasi muda Indonesia yang memiliki minat mempelajari agama.Berbeda jauh dari Jepang yang hanya 9%,” imbuhnya.


Putra dari ulama asal Pati, Mohammad Sahal Mahfudz itu menegaskan banyak masyarakat yang mengakses pengetahuan agama pada situs di luar paham ahlussunnah wal jamaah. Oleh karenanya, Gus Rozin berpesan kepada generasi AISNU agar bekerja sama untuk menekankan literasi digital kepada masyarakat agar bermedia sosial dengan baik.


“Anggota AISNU harus berada pada posisi moderat. Bukan hanya moderat dalam pemikiran agama tapi juga kegiatan politik,” tegasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen atau lebih dikenal sebagai Gus Yasin menyampaikan, saat ini banyak bermunculan produk konten dari pesantren dan memiliki porsi tersendiri di kalangan masyarakat, terutama terkait dakwah kepesantrenan.


“Saya berharap para konten kreator pesantren ini saling mendukung, dan berkolaborasi untuk menyajikan konten keislaman yang relevan kepada masyarakat,” ujarnya.

 

Gus Yasin juga berharap agar pesantren tidak terlibat pada paham-paham radikal ekstrimis atau terorisme. Agar AISNU ikut andil meneruskan perjuangan Hadratussyaikh Untuk memperjuangkan NKRI dan mempertahankan kedaulatan Indonesia.


“Pondok pesantren saat ini juga tidak hanya berbicara soal keilmuan agama saja, tapi juga sudah banyak yang mengembangkan keilmuan yang lain seperti perbankan, fashion, aeromodelling dan lain-lain,” pungkasnya.


Editor: Abdul Manap

Pewarta:  Ahmad Saerozi


Kota Bandung Terbaru