• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Kabupaten Tasikmalaya

LPBINU Jabar Beri Pelatihan Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas kepada Guru dan Siswa MA Darul Huda Sindangjaya

LPBINU Jabar Beri Pelatihan Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas kepada Guru dan Siswa MA Darul Huda Sindangjaya
LPBINU Jabar Beri Pelatihan Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas kepada Guru dan Siswa MA Darul Huda Sindangjaya (Foto: NUJO)
LPBINU Jabar Beri Pelatihan Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas kepada Guru dan Siswa MA Darul Huda Sindangjaya (Foto: NUJO)

Tasikmalaya, NU Online Jabar 
Sebagai tindak lanjut dari program Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) sebelumnya, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LPBI PWNU) Jawa Barat kembali menggelar pelatihan Siaga Bencana di Mts dan MA Darul Huda, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya. 

 

Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, perwakilan orang tua dan komite sekolah dan kepala sekolah yang sekaligus sebagai ketua yayasan dan Pondok Pesantren Darul Huda.

 

Para peserta dikenalkan dengan karakteristik ancaman bencana di Indonesia dan lebih khusus di wilayah pesisir Selatan Jawa Barat, atau lebih tepatnya di pesisir pantai laut di Wilayah Desa Sindangjaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya.

 

Para peserta diajak untuk mengenali ancaman, kerentanan dan kapasitas  atau potensial di lingkungan sekolah/Madrasah.

 

“Peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok satu mengamati faktor kerentanan, kelompok dua mengidentifikasi kapasitas, kelompok tiga membuat kalender musim di Madrasah dan kelompok empat membuat peta atau denah sekolah mereka,” kata Dadang Sudardja, Ketua LPBI PWNU Jabar.

 

“Para peserta sangat antusias dan aktif. Semua berperan serta dalam diskusi kelompok,” imbuhnya. 

 

Selesai mengerjakan tugas kelompok, masing-masing Kelompok diminta untuk presentasi dan peserta lainnya ikut memberikan masukan.

 

Para peserta juga dikenalkan dengan Pemetaan dan Kajian RIsiko Bencana di sekolah dan lingkungannya. Menurut Uwa Dadang, panggilan akrab Ketua LPBI PWNU Jabar, Peta dan Kajian RIsiko Bencana ini dibuat secara partisipatif dan berpusat pada anak. Peta dan kajian ini sangat penting dan menjadi bahan utama dalam pembuatan Rencana Penanggulangan Bencana di sekolah. Nantinya madrasah akan memiliki dokumen dan peta kajian risiko bencana, serta dokumen rencana penggunaan bencana. 

 

“Sekolah ini nantinya diharapkan dapat menerapkan program Satuan Pendidikan Aman Bencana secara mandiri dan dapat menjadi tempat belajar bagi sekolah atau madrasah di lingkungan Kecamatan Cikalong khususnya atau lebih besar di kawasan pesisir selatan Jawa Barat,” tandasnya.

 

Editor: Agung Gumelar


Kabupaten Tasikmalaya Terbaru