IPNU-IPPNU Bersama KBNU Kecamatan Singaparna Gelar Peringatan Isra Mi’raj dan Tasyakur Harlah ke-101 NU
Tasikmalaya, NU Online Jabar
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kecamatan Singaparna bersama Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Kecamatan Singaparna menggelar peringatan Isra Mi’raj dan Harlah ke-101 NU.
Acara yang mengusung tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Isra’ Mi'raj Pada Hikmat Abad Ke-2 NU di Tengah Terpaan Digitalisasi” ini diselenggarakan di Gor Desa Cipakat, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, pada Jum’at (23/2/2024).
Lebih dari 300 jamaah termasuk tamu undangan, seperti Camat Kecamatan Singaparna, Kapolsek Singaparna, Danramil, Kepala Desa, Ketua MUI, Ketua DMI, Ketua Karangtaruna, dan Para Pimpinan Pondok Pesantren, turut hadir dalam acara tersebut.
Ketua Pelaksana, Ryan Ardiansyah, menyampaikan pentingnya peristiwa Isra Mi’raj dalam sejarah Islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
“Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menganjurkan kita tentang pentingnya keimanan, kesabaran, dan ketentraman. Kami percaya nilai-nilai inilah sangat penting untuk diaktualisasikan dalam kehidupan kita, khususnya dalam menghadapi tantangan digitalisasi,” ujarnya
Ketua Tanfidziah MWCNU Singaparna, Dadang Ismail dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk menjaga persatuan dan merawat amaliyah NU.
"Urang sami-sami eratkeun persatuan kesatuan urang, tingkatkeun amaliah urang, hayu urang sami-sami jaga ieu NU ku urang sadayana," ujarnya.
Camat Kecamatan Singaparna, Yana Suryana, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan bersilaturahmi dengan warga Nahdliyin dalam peringatan Isra Mi’raj.
“Rasa syukur kami malam ini karena momentum kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah di antara kita di hari yang penuh istimewa ini, tasyakur Harlah Nahdhatul Ulama yang ke-101 yang dirangkaikan dengan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445 H. Di jajaran keluarga besar Nahdhatul Ulama kecamatan Singaparna,” katanya
Yana Suryana juga menjelaskan peran NU dalam mensejahterakan umat melalui pengembangan spiritualitas.
“Perjalanan 101 tahun ini penuh dengan liku-liku tetapi NU tetap kokoh berdiri sebagai wadah kebangkitan dan kesejahteraan umat. NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia telah menjalankan peran penting dalam memajukan pendidikan, kesejahteraan sosial, dan pengembangan spiritualitas umat melalui jaringan pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam,” tambahnya.
Muballigh KH. Abas Suryaningrat menyampaikan esensi aktif menjadi pengurus NU yaitu untuk berkhidmah.
“Khidmat di NU bukan apa yang kita dapatkan, tapi niat kita bagaimana kita mengkhidmat dari NU. Apa yang sudah kita berikan untuk NU. NU sudah besar, kita jangan punya niat untuk membesarkan NU tapi kita niatkan khidmat untuk mendapatkan barokah dari Allah SWT,” tegasnya.
Pewarta: Abila Apriliani