• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Kabupaten Sukabumi

Workshop Penanganan Konflik Agama Upaya Lakpesdam NU Sukabumi Wujudkan Kerukunan dan Harmoni Kehidupan

Workshop Penanganan Konflik Agama Upaya Lakpesdam NU Sukabumi Wujudkan Kerukunan dan Harmoni Kehidupan
Ketua Lakpesdam NU Kabupaten Sukabumi Daden Sukendar (Foto: NU Online Jabar)
Ketua Lakpesdam NU Kabupaten Sukabumi Daden Sukendar (Foto: NU Online Jabar)

Sukabumi, NU Online Jabar
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Sukabumi menggelar workshop penanganan konflik paham keagamaan islam tahun 2023 di Hotel Augusta Cikukulu, Kabupaten Sukabumi, Kamis (5/10/23).


Dengan mengusung tema ‘Wujudkan Kerukunan dan Harmoni Kehidupan Beragama di Kabupaten Sukabumi.’ Acara tersebut digelar atas kerjasama dengan Yayasan Lensa Bhineka Nusantara (Yalbhinus) serta suport dari Kementerian Agama RI.


Pada kesempatan tersebut, Ketua Lakpesdam NU Kabupaten Sukabumi Daden Sukendar mengatakan Workshop ini menjadi bagian dari 3 rangkaian kegiatan sebelumnya.


"Kegiatan ini rangkaian dari kegiatan sebelumnya FGD di Hotel Santika, Wrkshop, FGD di Parakansalak, Workhsop kembali di Augusta. Disuport oleh Kemenag RI," tutur Kang Dasuk sapaan akrabnya.


Kang Dasuk menyebut tujuan workshop penanganan konflik keagamaan ini, selain melaksanakan program Kemenag, juga menjadi bagian dari pelaksanaan Visi dan Misi Yayasan Lensa Bhineka Nusantara. 


"Dengan mewujudkan kehidupan manusia yang silih asah asih suh, sehingga Kabupaten Sukabumi menjadi ruang aman, nyaman, dan rukun bagi penduduknya," terang Kang Dasuk


Kang Dasuk menegaskan, penanganan konflik paham keagamaan harus melibatkan semua stakholder dengan tetap merawat kerukunan. 


Ajengam muda Nahdlatul Ulama itu juga mengajak agar internal umat islam lebih dulu memberi contoh dalam penanganan konflik keagamaan yang memerhatikan nilai-nilai kemanusiaan.


Ia juga menegaskan bahwa menjadi bangsa Indonesia mempunyai tujuan yang sama yakni merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.


"Dalam cita-cita kebangsaan kita, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah, memajukan kesejahteraan umum, mecerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksankan ketertiban dunia," terangnya.


Program penanganan konflik paham keagamaan yang dilakoninya itu, Kang Dasuk meyakini jadi upaya kecil ditengah bangsa yang besar. Ia berharap kegiatan tersebut dapat menambah keberkahan


"Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi ziadatul khoir, tambah-tambah keberkahan, untuk kita semua," tutupnya.


Mewakili Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenang) Kota Sukabumi kasi Pendidikan Madrasah Maman Hidayat menerangkan pentingnya sikap moderasi dalam beragama.


Maman menegaskan segala sesuatu yang diintervensi oleh pemerintah, dalam beragama oleh Kemenag umpamanya, hal itu bagian dari upaya pemerintah untuk mengatur bukan membatasi.


Ia juga menekankan agar pemuka agama tidak bersikap ekstrim kanan dan ekstrim kiri, harus siger tengah yaitu moderat.


"Jadi moderat itu menyeimbangkan antara hubungan vertikal dan horizontal. Dalam praktiknya juga tidak berat sebelah," ungkap Maman.


Selanjutnya Maman mencontohkan dalam paktik shalat, menurutnya keharusan berprilaku moderat sudah dicontohkan Nabi dengan sikapnya yang membawa Islam yang rahmatan lil'alamin.


"Mulai dari takbiratul ihram, kita harus mulai fokus terhadap Allah yang disembah. Selesai memastikan hubungan baik dengan Allah, dalam shalat diakhiri dengan salam, untuk siapa? Untuk sesama. Nah, itu membuktikan bahwa hubungan kita selesai baik secara vertikal maupun horizontal," tegas Maman.


Untuk diketahui, kegiatan Workshop penanganan konflik paham keagamaan itu diikuti oleh pulahan pemuka agama mewakili beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi.


Pewarta: Amus Mustaqim


Kabupaten Sukabumi Terbaru