Kabupaten Cirebon

RMINU Jawa Barat Gelar Workshop Pemberdayaan Wakaf Berbasis Pesantren di Cirebon

Selasa, 15 Oktober 2024 | 07:00 WIB

RMINU Jawa Barat Gelar Workshop Pemberdayaan Wakaf Berbasis Pesantren di Cirebon

Workshop Pemberdayaan Wakaf Berbasis Pesantren di Cirebon oleh RMINU Jabar. (Foto: Dok. Pribadi)

Cirebon, NU Online Jabar
Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Barat menggelar workshop pemberdayaan wakaf berbasis pesantren di Pondok Pesantren Darurrohmah, Cirebon, yang diasuh oleh KH Warso Winata. Acara yang berlangsung pada Ahad, 12 Oktober 2024 ini dihadiri oleh 100 pesantren dari wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan). 


Ketua RMINU Jawa Barat, Kiai Abdurrohman, menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian pesantren melalui pemanfaatan wakaf dan pengembangan kewirausahaan berbasis pesantren. 


"Penting bagi pesantren untuk memahami pemberdayaan wakaf agar bisa menopang kemandirian mereka. Pesantren dapat mengembangkan unit usaha secara mandiri atau berwirausaha berbasis pesantren," ujar Kiai Abdurrohman.


Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya, di antaranya KH. Dr. Tatang Astaruddin, Wakil Ketua Dewan Wakaf Indonesia sekaligus pengasuh Pesantren Universal Bandung. Dalam pemaparannya, KH Tatang menjelaskan bahwa kemandirian pesantren telah dibangun sejak lama dan bergantung pada tiga modal penting: modal sosial, modal kapital, dan modal operasional. 


"Ketiga modal ini harus ada dalam membangun pesantren yang mandiri," tegasnya.


Selain itu, Nyai Hj. Iis Faizul Wafa, pengasuh Pesantren Thasinul Akhlaq Cirebon, juga turut memberikan materi terkait 


"Pemberdayaan Kewirausahaan Berbasis Pesantren". Sementara itu, KH Muhammad Jamaluddin menyampaikan peran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam mendukung wakaf berbasis pesantren.


Kiai Abdurrohman berharap acara ini dapat memberikan wawasan baru bagi pesantren untuk mulai membangun kemandirian melalui pemberdayaan wakaf dan kewirausahaan. 


"Kami harap pengetahuan yang disampaikan dalam workshop ini dapat menjadi bekal bagi pesantren untuk mengembangkan kemandirian di masa mendatang," tutupnya.


Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat ekonomi pesantren dan menciptakan pesantren yang mandiri dan berkelanjutan.