• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 15 Mei 2024

Kabupaten Bandung

Perdana Digelar, PMKNU Jabar Dihadiri Ketua PWNU se-Indonesia

Perdana Digelar, PMKNU Jabar Dihadiri Ketua PWNU se-Indonesia
Perdana Digelar, PMKNU Jabar Dihadiri Ketua PWNU se-Indonesia
Perdana Digelar, PMKNU Jabar Dihadiri Ketua PWNU se-Indonesia

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menggelar Pendidikan Menangah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) perdana di Sutan Raja Hotel Soreang, Kabupaten Bandung selama lima hari, Rabu-Ahad (21-25/6/23).


Agenda peningkatan kualitas kader pertama di wilayah Jabar ini dihadiri oleh Ketua Pengurus Wilayah (PWNU) se-Indonesia secara virtual, dan diikuti sebanyak 68 peserta kader NU se-Jawa Barat.


Pada kesempatan tersebut Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar menyampaikan kader NU di tanah air ini sangat melimpah, namun kader yang berkualitas sangat berkekurangan, oleh karenanya tujuan dari pada PMKNU ini untuk meningkatkan kualitas kader yang paham akan organisasi, paham bagaimana memanfaatkan sumber daya NU yang melimpah.


"Tentu saja, kita tidak pernah takut kehabisan kader. Karena kader NU tumbuh secara alamiah dan sangat melimpah di mana-mana, terutama kader yang tumbuh dari lingkungan pesantren yang menjadi penopang utama kokohnya jam’iyah ini," terangnya


"Tetapi pertanyaannya adalah apakah kader yang melimpah ruah tersebut berkualitas atau tidak? militan atau tidak? mengerti dan paham atau tidak tentang ke-NU-an? benar-benar mau menghidupi NU atau hanya ingin numpang hidup di NU? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mendasari kenapa kita harus memasifkan kaderisasi di tubuh Nahdlatul Ulama," tambahnya.


PMKNU ini merupakan sistem kaderirasi baru yang diluncurkan setelah disahkan melalui Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Jakarta, pada 20-22 Mei 2022. PMKNU ini merupakan kaderisasi tingkat kedua setelah Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PDPKPNU).


Perlu diketahui terdapat tiga jenjang kaderisasi yang dibuat PBNU. Pertama, Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PDPKPNU). Kedua, tingkat menengah disebut P-MKNU atau Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama. Ketiga, tingkat tinggi yakni Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama atau AKN-NU.  


NU merupakan organisasi yang didominasi oleh ulama, maka tidak heran NU disebut sebagai perkumpulan para ulama. Setidaknya ada empat syarat untuk menjadi pengurus NU selain dengan mengikuti tingkatan kaderisasi, empat syarat tersebut terangkum dalam kalimat "Aliman, Zahidan, Munaddziman wa Muharrikan".


Pertama, Aliman (alim) adalah syarat pengurus yang meliputi kemampuan dalam dua hal, yakni memiliki pengetahuan yang mendalam dalam bidang keagamaan dan pengetahuan terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi umatnya. 


Kedua, Zahidan (zuhud) yakni mampu dengan proporsional menyikapi kepentingan. Para pengurus NU menurutnya harus luwes dan ciri orang yang luwes adalah memiliki keluasan ilmu dan pemahaman.


Ketiga, Munaddziman (organisatoris) yakni mengerti manajemen dan tata kelola administrasi. Hal ini seperti pahamnya umat Islam terhadap waktu dan fungsi shalat.  


Keempat, Muharrikan (menggerakkan) yakni mampu menggerakkan semua elemen dalam organisasi dalam mencapai visi dan misi dengan bersama-sama menjalankannya.


Kabupaten Bandung Terbaru