Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1445 H Jadi Rangkaian Gelaran Harlah NU ke-101 MWCNU Kedokanbunder
Indramayu, NU Online Jabar
Menyambut hari lahir Nahdlatul Ulama ke 101 yang menggunakan penanggalan Hijriah tepatnya 16 Rajab 1445 H, MWCNU Kedokanbunder memperingati hari bersejarah yakni kelahiran NU pada hari Senin (22/1/2024) kemarin. Bertempat di Masjid Jami Al Asy Syuhada Desa Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu, para kaum Nahdliyin menghadiri peringatan hari lahirnya NU ini dengan dengan sejumlah rangkaian, diantaranya marhabaan, dzikir manakib, dan tasyakuran harlah NU.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, camat Kedokanbunder, Babinsa Cangkingan, Babinkamtibmas Cangkingan, Pengurus DKM masjid Jami Asy Syuhada, para jamaah masjid, kuwu desa Cangkingan, ketua KBIHU NU Cabang Kedokanbunder dan tokoh masyarakat setempat.
Selaku Ketua panitia pelaksana, Amin Hidayat bersyukur kegiatan tasyakuran Harlah NU ke 101 bisa terselenggara sekaligus menggelar Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
"Atas nama panitia mengucapkan terimakasih kepada semua panitia, pengurus yang membantu kegiatan, donatur yang telah membantu baik pemikiran, tenaga maupun materi, dan semoga keseluruhan nya dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT," jelasnya.
Amin juga memohon maaf apabila selama kegiatan masih banyak kekurangan dan kelemahan, semoga kedepan kita bisa lebih baik lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MWCNU Kedokanbunder Kiai Jabidin menjelaskan, peringatan Harlah NU Ke-101 menurut kalender hijriah atau ke-98 menurut masehi saat ini berdekatan antara kalender masehi dan hijriahnya itu berdekatan.
"16 Rajab tanggal lahir NU menurut kalender hijriah itu tanggal 28 Januari, sedangkan peringatan harlah menurut kalender masehi itu 31 Januari. Tema peringatan harlah NU Tahun 2024 ini adalah, Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia," paparnya.
Kiai Jabidin menyebutkan bahwa momentum peringatan Harlah NU yang di selenggarakan oleh MWCNU Kedokanbunder tersebut, merupakan awalan yang strategis untuk meningkatkan persatuan jamiyah melalui konsolidasi, penguatan organisasi, dan jaringan MWCNU dengan pengurus ranting. Ia menilai, kehadiran NU sangat penting dalam memelihara kerukunan antaragama di Indonesia terutama di kecamatan Kedokanbunder ini.
"NU menjunjung tinggi prinsip toleransi dan saling pengertian antar umat beragama, membantu membangun masyarakat Indonesia yang harmonis dan berkeadaban, sehingga Kegiatan yang dihadiri oleh pengurus MWCNU Kedokanbunder dalam Harlah NU ini, akan terasa bisa berdampak positif," ujarnya.
Dengan demikian, sambung Kiai Jabidin, peran para pengurus lembaga, banom NU dan pengurus ranting NU se-Kecamatan Kedokanbunder ini diharapkan, akan berdampak terbangunnya semangat perubahan dalam mewujudkan kemajuan paham Nahdliyin dalam amaliah Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah dengan wajah yang semakin moderat di Kedokanbunder.
"Tentu, diperkuat juga dengan wawasan kebangsaan yang semakin mengkuat pada masyarakatnya di sana, khususnya di wilayah MWCNU di kecamatan Kedokanbunder," tandasnya.
Pewarta: Bambang Melga Suprayogi
