• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Hikmah

Healing dengan Cara yang Mendatangkan Pahala 

Healing dengan Cara yang Mendatangkan Pahala 
Habib Husein Ja’far Alhadar (Foto-NUO)
Habib Husein Ja’far Alhadar (Foto-NUO)

Akhir-akhir ini kata healing sedang tren di media sosial. Kata healing sendiri mempunyai makna penyembuhan diri yang erat kaitannya dengan kesehatan mental. Penyembuhan diri yang dimaksud di sini bisa disebabkan oleh beberapa hal termasuk kejenuhan karena aktivitas rutin yang dilakukan setiap hari atau berkaitan dengan peristiwa buruk yang terjadi di masa lalu. 


Mungkin kita sering menjumpai di media sosial atau di aplikasi perpesanan baik berupa foto ataupun video yang diunggah oleh warganet yang membagikan tips dan inspirasi healing ala mereka yang identik dengan tempat wisata atau tempat berlibur.


Healing juga berarti proses penyembuhan diri yang bertujuan untuk mendapatkan ketenangan batin dan jiwa. Tapi tahukah, healing juga bisa dilakukan dengan cara-cara baik yang bisa mendatangkan pahala dan mendekatkan kita kepada Allah Swt seperti yang dijelaskan oleh Habib Husein Ja’far Alhadar atau akrab disapa Habib Ja’far. 


Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube CAHAYA UNTUK INDONESIA pada Rabu (29/12/2021), Habib Ja’far menjelaskan bahwa membaca Al-Qur’an bisa menjadi obat untuk mendapatkan ketenangan batin dan jiwa. Menjadi cara healing mudah dilakukan, dan bahkan bisa mendapatkan pahala jika melakukan hal tersebut. 


“Di dalam Al-Qur’an itu dengan segala ayatnya fihi syifa (ada obat), ulama salah satunya berpendapat bahwa anjuran-anjuran dalam Al-Qur’an itu bisa jadi obat. Tapi ada juga yang berpendapat bahkan ayat-ayat itu ketika dibacakan itu yang jadi obat karena 'ala bidzikrillahi tathmainnal qulub, dengan mengingat Allah baik dalam ucapan atau ingatan itu akan menenangkan bagi kita,” tutunya. 


“Karena dengan begitukan artinya kita menyerahkan kepada Allah dan melibatkan Allah dalam urusan kita,” tambahnya.


Habib yang mempunyai darah keturunan Madura tersebut juga menuturkan bahwa manusia sangat lemah untuk mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya. Oleh karena itu, untuk mengetahui hal tersebut menurutnya harus dikembalikan lagi kepada Allah Swt sebagai Sang Pencipta.


“Banyak dari kita yang tahu bahwa takdir itu rukun iman tapi nggak tahu maknanya sehingga kita tidak pernah menghayati,” pungkasnya. 


Keutamaan Membaca Al-Qur'an

Mengutip NU Online, Abdullah Ibnu Mas’ud meriwayatkan sebuah hadits yang menyatakan bahwa setiap huruf Al-Qur’an yang kita baca akan diberi balasan satu kebaikan. Dan setiap kebaikan akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan.


عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ   


Artinya: Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).


Penulis: Agung Gumelar 


Hikmah Terbaru