Oleh: KH Husein Muhammad
Manusia dan kemanusiaan adalah fokus pikiran dan perhatian utama Gus Dur, siang dan malam serta pada setiap nafas yang berembus. Ia mencintai manusia dengan seluruh pikiran dan hatinya. Ia seperti tak pernah lelah dan bosan bicara bahwa manusia siapapun dia wajib dilindungi hak-hak dasarnya:hak hidup, hak berkeyakinan, hak berekspresi, hak atas kehormatan diri, hak reproduksi dan hak atas kepemilikan harta dan lain-lain.
Ia terus mendengungkan gagasan bahwa manusia, menurut Tuhan sendiri merupakan ciptaan-Nya yang terhormat. Dalam banyak kesempatan Gus Dur membacakan firman-Nya :
"Sungguh, Kami memuliakan anak-anak Adam, dan Kami bawa mereka di daratan dan lautan. Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik. Kami unggulkan mereka dari kebanyakan ciptaan-Ku yang lain".
Gus Dur setiap hari bekerja dengan caranya sendiri untuk membebaskan manusia dari sistem sosial yang merendahkan, mendiskriminasi dan menindas manusia. Ia membacakan sebuah ayat suci al-Quran bahwa agama hadir untuk membebaskan manusia dari situasi dunia yang gelap menuju dunia yang bercahaya. “Li Tukhrij al-Nas min al-Zhulumat ila al-Nur”. Dunia gelap adalah dunia yang dikepung kebodohan dan kezaliman, dan dunia bercahaya adalah dunia yang diliputi ilmu pengetahuan dan keadilan.
Ia membaca dengan penuh kekaguman kata-kata Nabi Muhammad bahwa pekerjaan manusia yang paling utama dan paling disukai Tuhan adalah hadir bersama manusia, melepaskan penderitaan mereka, menghilangkan rasa lapar dan haus mereka, membagi kegembiraan di hati mereka, merajutkan tali persaudaraan di antara mereka, menegakkan keadilan dan menebarkan jaring-jemaring perdamaian dan cinta.
Sumber: FB Husein Muhammad
Terpopuler
1
Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Lengkap dengan Arab Latin dan Terjemah
2
Khutbah Jumat Muharram 1447 H: Hijrah, Karena Allah Bersama Orang yang Bertakwa
3
Konflik Iran-Israel Sempat Ganggu Penerbangan Haji, Menag: Sekarang Sudah Mulai Lancar
4
Dua Mata Pisau Hijrah Teknologi
5
Diskusi Imam Al-Ghazali di Istana: Siapakah Ulama Itu?
6
Dari Mutu, Aswaja, hingga Kesejahteraan Guru NU Jadi Bahasan Raker II Pergunu Kabupaten Bogor di Cisarua
Terkini
Lihat Semua