Demi Raih Predikat Haji Mabrur, KBIH Al-Huda Tarogong-Garut Prioritaskan Pelayanan bagi Jemaah
Garut, NU Online Jabar
Kesiapan fisik, mental dan finansial menjadi salah satu faktor dasar untuk keberlangsungan ibadah haji. Mengingat haji merupakan ibadah yang tidak hanya mengandalkan kemampuan materi, namun juga immateri dalam hal ini rohani, maka memaksimalkan pelayanan atas keberlangsungan ibadah haji pada jemaah menjadi sesuatu hal yang mesti diutamakan dan harus diprioritaskan oleh setiap pembimbing ibadah haji.
Hal itu diungkapkan Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Huda, Tarogong Garut H Muhammad Rifki Banani yang akrab disapa Ceng Rifki, saat mendampingi 44 jemaah haji asal Al-Huda dalam rangkaian ziarah ke Masjid Quba di Madinah, pada Sabtu (27/5/2023) waktu Arab Saudi.
"Bagi kami, pelayanan ibadah haji untuk jemaah menjadi sesuatu yang harus diprioritaskan. Hal itu perlu dilakukan agar jemaah bisa nyaman dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji, serta memaksimalkan usaha agar meraih predikat haji mabrur dan mabruroh," ucapnya saat dihubungi NU Online Jabar.
Agar predikat haji mabrur dan mabruroh dapat mudah diraih, tambah Ceng Rifki, maka setiap jemaah harus selalu memperhatikan akan pesan dan makna yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah haji itu sendiri. Ia menilai, paling tidak ibadah haji itu mempunyai tiga makna yang sangat mendalam, Pertama sebagai sarana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia, Kedua sebagai bentuk totalitas penghambaan seorang muslim kepada Allah SWT, dan Ketiga sebagai sarana perwujudan kesabaran seorang hamba dalam beribadah kepada Tuhan-Nya.
"Bagaimana tidak disebut sebagai ibadah pemersatu umat, semua umat Islam di seluruh dunia pada waktu yang bersamaan melaksanakan ibadah kepada Tuhan-nya. Jika tidak disertai dengan kekhusuan dan kesabaran, mana mungkin ibadah haji dapat terlaksana dengan baik," ungkap pria yang juga sebagai wakil sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut itu.
Kemudian, Ceng Rifki berharap kepada semua jemaah agar tetap menjaga kualitas ibadah. Ia menilai, kemabruran ibadah haji seseorang itu ditentukan oleh sejauhmana seorang itu dapat mempertahankan ibadahnya.
"Penting bagi setiap calon haji untuk mempersiapkan diri dengan ilmu, keikhlasan, dan kerendahan hati dalam beribadah haji. Selain itu, mereka juga harus terus mampu meningkatkan ibadah dan ketakwaannya setelah selesai ibadah haji. Hal itu harus selalu menjadi pegangan sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keberkahan dan mabrurnya ibadah haji seseorang," tegasnya.
Pewarta: Rudi Sirojudin Abas
Editor: Hasemi Fauziah