• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Daerah

Usai Gelar Lakmud, Kader IPNU Pangandaran Bertugas Penuhi Media Sosial dengan Konten Islami

Usai Gelar Lakmud, Kader IPNU Pangandaran Bertugas Penuhi Media Sosial dengan Konten Islami
Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Pangandaran Maftuh Abdurrohman (Foto: Soleh Hidayat)
Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Pangandaran Maftuh Abdurrohman (Foto: Soleh Hidayat)

Pangandaran, NU Online Jabar
Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Pangandaran Maftuh Abdurrohman mengatakan, setelah mengadakan Latihan Kader Muda (Lakmud), ia menugaskan kepada peserta agar memenuhi media sosial dengan konten keislaman di akun pribadinya. 

Maftuh mengatakan,  meskipun tugas itu tidak mengikat, pihaknya menekankan dengan sangat agar hal itu dijalankan sebaik-baiknya. 

"Kami menyesuaikan dengan kondisi pandemi, membuat semacam vidio pembahasan materi, terus di-upload di media sosial, " ungkapnya saat diwawancara, Kamis (17/06).

Ia menerangkan bahwa hal ini supaya media sosial milik kader itu penuh dengan konten - konten narasi keislaman yang mendidik. 

"Tentunya sesuai dengan visi misi di masa periode kami selama memimpin organisasi ini," terangnya. 

Visi saya dulu ialah "Pelajar Merespons Dunia Digital" sehingga IPNU dan IPPNU di Pangandaran mampu menyuguhkan konten-konten keislaman, termasuk menyampaikan petuah - petuah kiai NU di media sosial. 

"Meskipun belum masif, tapi secara kaderisasi kita sudah berikhtiar salah satunya dalam bentuk Rencana Tindak Lanjut (RTL) paska Lakmud,” terang Maftuh. 

Lakmud adalah kaderisasi setelah Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Syarat untuk mengikuti Lakmud ialah setelah anggota melalui Makesta dan melaksanakan rencana tindak lanjur (RTL) beberapa kali. 

Kaderisasi Lakmud hampir sama saja dengan Makesta, ungkap Mafuh, cuma berbeda dari segi materi, seperti materi Aswaja di Makesta cuma sekadar sejarah, sedangkan di Lakmud lebih mendalam. 

"Sudah sampai berbicara tentang harakah, fikrah dan amaliyah. Pokonya lebih mendalam, " pungkasnya. 

Kontributor: Soleh Hidayat
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru