• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Daerah

Tata Cara Memberi Bantuan Berdasarkan Al-Qur’an

Tata Cara Memberi Bantuan Berdasarkan Al-Qur’an
Ilustrasi: NU Online
Ilustrasi: NU Online

Bandung, NU Online Jabar
Wakil Ketua PWNU Jawa Barat KH Abubakar Sidik menjelaskan panduan saat seseorang atau lembaga saat memberi bantuan kepada seseorang atau lembaga lain. 
 
“Al-Baqarah 262, memandu kita dan pemerintah bagaimana cara memberi bantuan sosial kepada orang lain dan masyarakat,” kata Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Masthuriyah Kabupaten Sukabumi, Sabtu (7/8).  

Pertama, jangan sekali-kali menceritakan bahwa si A sudah mendapat bantuan dari kita misalnya dengan kalimat "kalau tidak saya bantu, dia pasti sudah mati". " Kalau tidak saya bantu, dia tak kan bisa menyelesaikan kuliah". "Kalau tidak saya bantu, dia sudah dipenjara karena tak bisa melunasi utangnya". 

“Itu adalah contoh ungkapan pemberi yang pasti akan menyakiti perasaan penerima. Penerima merasa terhina dan dihinakan,” kata ajengan yang akrab disapa Kang Bakang ini. 

Bagi pemerintah, kata Kang Bakang, wajib dilaporkan sebagai bagian akuntabilitas, tapi hanya sebatas itu saja. Jangan dilebihkan. Apalagi dengan "ancaman" harus memilih dia nanti.
 
Kedua, lanjutnya, jangan pernah menyakiti perasaan penerima dan menghinakan penerima terutama ketika menerimanya. 

“Misalnya, ngasih dengan diaur-aur dari pesawat atau dari mobil sehingga penerima berebut dan cakar-cakaran. Bagaimana kalau antri dan berdesakan? Menurut saya itu juga menghinakan,” lanjutnya. 

Kang Bakang menyarankan pemerintah harus memperhatikan dan membantu masyarakat, apalagi di masa susah seperti sekarang ini. Berilah dengan tetap menjaga kehormatan masyarakat. Misalnya, berilah beras yang layak makan, berilah bantuan tanpa dipotong, berilah bantuan tanpa harus ngantri dan panas-panasan, dan sebagainya. 

“Umar bin Khattab mengajarkan kita cara membantu masyarakat, yaitu dengan cara mendatanginya. Itu lebih terhormat,” tegasnya. “Kemerdekaan yang direbut para pahlawan adalah untuk kehormatan bangsa Indonesia,” pungkasnya.
 
Pewarta: Abdullah Alawi 


Daerah Terbaru