• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 8 Mei 2024

Daerah

Santri Zaman Now Bisa Berkhidmah kepada Kiai dan Pesantren melalui Media Online

Santri Zaman Now Bisa Berkhidmah kepada Kiai dan Pesantren melalui Media Online
Diskusi pemanfaatan media online di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah bersama Ustadz Ayi Abdul Kohar (Foto: NU Online Jabar/Zidan)
Diskusi pemanfaatan media online di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah bersama Ustadz Ayi Abdul Kohar (Foto: NU Online Jabar/Zidan)

Sumedang, NU Online Jabar
Sebagian besar perkembangan pesantren di Indonesia yang telah masyhur, rata-rata ditunjang perkembangan pengelolaan media online di tiap pesantrennya. 

Hal ini disampaikan oleh salah satu pengelola media online Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah, Ustadz Ayi Abdul Kohar, di aula Yapisma Sukamantri, Tanjungkerta, Sumedang dalam pelatihan pengkaderan pengelola media pesantren.

Dahulu, lanjut Ayi, sebelum berkembangnya teknologi dan internet, mengabdi kepada pesantren biasanya hanya sebatas membantu kiai mengurus ternak, kebun, menjadi sopir pribadi kiai, dan membantu memasak di dapur pesantren. 

“Berbeda dengan zaman sekarang. Mengabdi kepada pesantren selain yang saya sebutkan tadi, bisa juga dengan cara mengelola media online pesantren,” kata wartawan NU Online Jabar ini, Jumat (21/8)

Hal ini, lanjutnya, didorong oleh berkembangnya ilmu teknologi dan telah masuk ke dalam era Revolusi industri 4.0, yang dimana kecanggihan teknologi dan internet menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap orang, guna memudahkan aktivitas sehari-hari.

Menurut dia, banyak manfaat jika sebuah pesantren sudah memiliki media online. Salah satunya bisa menjadikan nama suatu pesantren mudah dikenal. Dengan mengikuti perkembangan zaman, mengelola media online bisa membantu memajukan ekonomi pesantren, menambah wawasan santri tentang teknologi, memudahkan untuk menyebarkan ilmu agama dan informasi seputar pesantren.

“Saat ini eksistensi sebuah pesantren di kalangan masyarakat tidak hanya dengan mencetak alumni yang berprestasi. Tapi pengelolaan media online pesantren juga menjadi salah satu daya saing dan eksistensi antar pesantren di Indonesia,” katanya. 

Alumni pondok pesantren saat ini tidak cukup dibekali keahlian dalam ilmu agama, tapi juga kelihaian mengelola media online, guna mengimbangi perkembangan zaman. 

“Jangan sampai dakwah-dakwah di dunia online dikuasai oleh orang-orang radikal yang tidak paham makna islam rahmatan lil 'alamin,” tegasnya. 

Para santri dan alumni pesantren harus pandai berdakwah di media online dengan menyampaikan wujud Islam rahmatan lil ‘alamin, Islam yang ramah bukan yang marah. Menegakkan Islam yang mengajak bukan mengejek. Serta mewujudkan Islam yang merangkul, bukan yang memukul.

“Dengan berkembangnya media online pesantren di seluruh Nusantara, khususnya di Sunda, besar harapan semoga paham-paham Islam Ahlusunnah wal Jama’ah bisa berkembang lebih cepat di Bumi Pertiwi ini,” tutup Ayi. 

Pewarta: Zidan/Ihsan
Editor: Abdullah Alawi 

 


Editor:

Daerah Terbaru