• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

RMINU Majalengka Adakan Pelatihan Tata Rias Rambut

RMINU Majalengka Adakan Pelatihan Tata Rias Rambut
Pelatihan tata rias rambut oleh RMINU Majalengka di Aula PCNU Majalengka (Foto: NU Online Jabar/Tata Irawan)
Pelatihan tata rias rambut oleh RMINU Majalengka di Aula PCNU Majalengka (Foto: NU Online Jabar/Tata Irawan)

Majalengka, NU Online Jabar 
Rabithah Ma’ahid al-Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) mengadakan pelatihan tata rias rambut untuk para kader, santri, Fatayat, dan Muslimat se-Majalengka, Aula PCNU Majalengka, Ahad (21/2).

Ketua RMINU Majalengka Muhammad Nawawi Fathullah mengatakan, selama ini orang beranggapan mencukur rambut khusus putri adalah pekerjaan yang sangat mudah, padahal mencukur rambut khusus putri memerlukan keterampilan yang memadai, selain itu juga untuk menjaga hal-hal tentang keputrian.

“Mencukur rambut bagi keputrian bukan asal sembarang cukur akan tetapi harus mempunyai  keahlian memotong juga bisa menjaga hal-hal aib bagi keputrian,” katanya kepada NU Online Jabar, disela-sela waktu pelatihan.

Santriwati, Lanjut Ketua yang akrab disapa Gus Nawawi itu, dengan kebiasaan memakai kerudung rambut suka basah yang akhirnya santriwati banyak yang berkutu dan rontok. Padahal dalam Islam rambut adalah mahkota, sehingga tidak heran Islam mengajarkan kebersihan dan kerapihan rambut.

Namun, kata dia, saat ini para santriwati sudah bisa mengatasi hal-hal seperti itu. Akan tetapi, pelatihan ini juga perlu untuk pengetahuan bagi para santri untuk menjaga mahkota diri, karena menurutnya merawat rambut juga dianjurkan oleh Nabi, sebagaimana sabdanya: 

“Barangsiapa yang mempunyai rambut, maka hendaklah dia memuliakan,” (HR. Abu Dawud & Abu Hurairah).

Untuk itu dia berharap, ke depannya para santri putri dan kader yang mengikuti pelatihan tersebut bisa merawat mahkotanya sendiri dan membuka salon Muslimah.

“Adanya kegiatan ini diharapkan dari sekian peserta ada yang bisa buka salon khusus bagi muslimah,” tutur Gus Nawawi yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi’in, Cisambeng, Kecamatan Palasah.

Sementara itu, Iis santriwati Pondok Pesantren al-Mizan, Jatiwangi, Majalengka mengungkapkan bahwa dirinya bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk ikut dalam pelatihan tata rias rambut tersebut. Menurutnya, pelatihan tersebut membuatnya merasa tenang karena mendapat pengetahuan baru tentang bagaimana cara merawat rambut yang baik, serta diajari bagaimana caranya mencukur rambut sendiri.

"Diajari cara mencukur rambut dan bagaimana cara merawatnya buat aku pribadi cukup menenangkan, karena walaupun sekarang sudah banyak salon khusus untuk perempuan, tetap saja kalau bisa mencukur rambut sendiri jauh lebih membuatku merasa tenang, untuk menjaga privasi diri aku pribadi,” katanya.

Pelatihan tersebut diikuti 115 peserta dari tiap-tiap utusan Banom dan lembaga NU se-Majalengka, dan dihadiri oleh Ketua PCNU Majalengka, Kasi Pontren Kemenag Majalengka.

Pewarta: Tata Irawan 
Editor: Agung Gumelar 

 


Daerah Terbaru