• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Daerah

Rais Syuriyah MWCNU Indramayu, KH Tardi Asrori: IPNU-IPPNU Harus Tangkal Penyebaran Radikalisme di Kampus

Rais Syuriyah MWCNU Indramayu, KH Tardi Asrori: IPNU-IPPNU Harus Tangkal Penyebaran Radikalisme di Kampus
Rais Syuriyah MWCNU Indramayu, KH Tardi Asrori: IPNU-IPPNU Harus Tangkal Penyebaran Radikalisme di Kampus (Foto: Iing Rohimin)
Rais Syuriyah MWCNU Indramayu, KH Tardi Asrori: IPNU-IPPNU Harus Tangkal Penyebaran Radikalisme di Kampus (Foto: Iing Rohimin)

Indramayu, NU Online Jabar

Rais Syuriah MWCNU Indramayu, KH Tardi Asrori memberikan tausiyah dalam pelantikan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)  dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama  (IPPNU) Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu masa khidmah 2021-2022, Senin (1/2) di Auditorium Unwir.

Dalam tausiyahnya tersebut, ia mengatakan, kehadiran IPNU dan IPPNU di perguruan tinggi merupakan langkah strategis untuk mengenalkan Aswaja di kalangan mahasiswa, karena mahasiswa di berbagai perguruan tinggi sangat rentan terhadap serangan gerakan radikalisme, maka IPNU dan IPPNU harus mampu menangkal gerakan tersebut karena sangat membahayakan keutuhan NKRI.

KH Tardi Asrori menambahkan, IPNU dan IPPNU harus siap merekrut mahasiswa untuk terlibat dalam IPNU dan IPPNU, karena seperti diketahui bersama bahwa gerakan radikal, kelompok intoleran dan mereka-mereka yang mengusung ideologi  khilafah serta ingin mengganti Pancasila, menggunakan cara-cara yang halus dan mampu menarik minat mahasiswa agar bergabung dengan mereka.

“IPNU dan IPPNU harus menawarkan program kekinian yang mampu menarik minat mahasiswa agar bisa bergabung, setelah itu barulah secara perlahan kita kenalkan ideologi Aswaja An-Nahdliyah dan pada akhirnya mahasiswa akan mengenal, mencintai NU, ikut ulama dan selamat dari jerat kelompok menyimpang tesebut,” tegas KH Tardi Asrori.

Senada dengan Rois Syuriyah MWCNU, Pembina PKPT IPNU-IPPNU Universitas Wiralodra, Didik Himmawan dalam sambutannya menegaskan,  eksistensi IPNU dan IPPNU harus bisa dilihat oleh seluruh kalangan. 

“Hadirnya IPNU-IPPNU di Universitas Wiralodra bukan untuk bersaing dengan organisasi ekstra lainnya melainkan untuk eksistensi sebagai benteng mencegah adanya intoleransi dan gerakan radikalisme di kampus,” ujarnya.

Ketua PC IPPNU Indramayu, Mariya Ulfah menyampaikan, bahwasanya PKPT di kampus NU itu sudah biasa akan tetapi keberadaan PKPT di kampus umum itu baru luar biasa.

“Bicara mengenai IPNU IPPNU, maka  harus tersebar di berbagai lini, bukan hanya di lingkup sekolah atau kampus NU saja,” ujarnya.

Perwakilan PC IPNU Indramayu, Ari Abi Azis Bustomi menyampaikan bahwa keberadaan PKPT harus lebih banyak lagi untuk semakin memperbesar eksistensi IPNU dan IPPNU.

"Di Indramayu baru ada dua kampus yang sudah ada PKPTnya, semoga setelah ini harapannya beberapa kampus di Indramayu bisa mendirikan PKPT," ujarnya.

Setelah dilantik, ketua dan pengurus baru diharapkan mampu menahkodai PKPT IPNU IPPNU Unwir untuk bisa menjadi organisasi yang dapat memberikan kontribusi positif, mengembangkan soft skill kadernya dan menjadi benteng dari paham radikalisme.

Pewarta: Siti Al Asaroh
Editor: Iing Rohimin

 


Daerah Terbaru