• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Langkaplancar Gelar Haul Kiai Abdul Hamid dan KH Anwar Sanusi

Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Langkaplancar Gelar Haul Kiai Abdul Hamid dan KH Anwar Sanusi
Ketua PCNU Kabupaten Pangandaran KH Raden Hilal Faridz Tirmidzi saat bertaushiyah di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Langkaplancar (Foto: Soleh Hidayat)
Ketua PCNU Kabupaten Pangandaran KH Raden Hilal Faridz Tirmidzi saat bertaushiyah di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Langkaplancar (Foto: Soleh Hidayat)

Pangandaran, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Al-Hamidiyah menyelenggarakan haul ke-73 Kiai Abdul Hamid dan dan haul ke-23 KH Anwar Sanusi, Sabtu, (29/5).

Kegiatan yang dirangkai dengan silaturahim Himpunan Keluarga Alumni Al-Hamidiyah (Hikam) itu diisi dengan taushiyah Ketua PCNU Kabupaten Pangandaran KH Raden Hilal Faridz Tirmidzi.  

KH Raden Hilal Faridz Tirmidzi menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Al - Hamidiyah Kecamatan Langkaplancar sebagai pencetak kader-kader Nahdlatul Ulama. 

"Bahwa Langkaplancar adalah destinasi pergerakan NU terbesar di Kabupaten Pangandaran," katanya, "sedangkan sentral pokok kaderisasi NU di Langkaplancar dan Pangandaran adalah Ponpes Al-Hamidiyah," terangnya. 

Ia berharap pesantren itu akan terus eksis sebagai muharrik Nahdlatul Ulama serta mencetak kader-kader NU lebih gereget untuk masa depan.

KH Raden Hilal Faridz Tirmidzi juga mengingatkan agar para alumni senantiasa bertabayun dengan para guru guru.

 "Karena tersebarnya medsos lebih tinggi dari pada berita guru-guru kita," tegasnya. 

Kiai yang akrab disapa Aden itu berpesan agar para alumni pesantren Al-Hamidyah berorganisasi lah di struktur Nahdlatul Ulama. 

"InsyaAllah Al-Hamidiyah akan terus terpancar sebagai lumbung kaderisasi Nahdlatul Ulama, khususnya di Kabupaten Pangandaran," pungkasnya. 

Sementara itu perwakilan keluarga besar pesantren, Kiai Musadad, menyampaikan, bahwa Al-Hamidiyah itu didirikan sekitar tahun 1920-an oleh Kiai Abdullah Hamid. 

"Beliau sebagai seorang karismatik yang disegani bukan hanya oleh masyarakat Langkaplancar, tapi masyarakat Jawa Barat," ungkapnya. 

Dalam pergerakannya beliau memimpin pasukan Hizbullah  untuk memberantas penjajahan belanda. 

"Salah satu strategi yang dilakukan oleh beliau adalah dengan melakukan riyadhah yang ada di gunung kutu," ujarnya. 

Kiai Abdul Hamid wafat sekitar tahun 1948 dan diteruskan oleh Kiai Haji Anwar Sanusi, adiknya. 

"Hal tersebut dikarenakan anak-anak Mama Ageung (nama lain Kiai Adulhah Hamid) belum ada yang dewasa, ada yang dewasa, Kiai Muhtar Gojali, beliau mukim di Tasikmalaya Singaparna," terang Kiai Musadad. 

Sebelumnya, nama pesantren masih Pesantren Pangkalan. Sekitar tahun 1975  pesantren ini diberi nama Al-Hamidiyah sebagai bentuk tafa'ulan kepada pendiri pondok pesantren.

Kiai Musadad menjelaskan bahwa Kiai Abdul Hamid yang diteruskan oleh Kiai Anwar Sanusi yang merupakan pembawa dan penggerak NU ke wilayah Langkaplanacar. 

"Jadi Al-Hamidiyah tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya Nahdlatul Ulama," pungkasnya. 

Pewarta: Soleh Hidayat
Editor: Abdullah Alawi

 


Daerah Terbaru