• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Daerah

Pimpin IPPNU Kabupaten Tasikmalaya, Ajeng Triani Putri Bertekad Fasilitasi Ekspresi Remaja Putri

Pimpin IPPNU Kabupaten Tasikmalaya, Ajeng Triani Putri Bertekad Fasilitasi Ekspresi Remaja Putri
Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Tasikmalaya khidmah 2001-2003 Ajeng Triani Putri
Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Tasikmalaya khidmah 2001-2003 Ajeng Triani Putri

Tasikmalaya, NU Online Jabar 
Ajeng Triani Putri bertekad memberikan ruang ekspresi pelajar putri untuk mengembangkan potensi minat dan bakat yang mereka miliki sebagai bekal menjadi perempuan berdaya penuh kualitas.

Tekad tersebut ia kemukakan setelah terpilih menjadi Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Tasikmalaya pada Konferensi Cabang IPPNU XXI di Yayasan Assyifa Jamanis 13-14 Maret. Ia terpilih secara aklamasi untuk memimpin masa khidmah 2021-2023.

Menurut dia, selama ini eksistensi pelajar putri masih kurang diperhatikan. Padahal mereka memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Keraguan-raguan dan keputusasaan dari seorang perempuan sendirilah yang membuat potensinya terkikis.

“Sebetulnya telah terbuka lebar dari mulai undang-undang, lingkungan dan semua aspek untuk memberdayakan seorang perempuan. Hanya saja persoalan bias ataupun stigma yang terjadi membuatnya tidak ada perubahan bagi perempuan dan tidak muncul. Kerap kali perempuan hanya menjadi pelengkap untuk memenuhi aturan saja tanpa menjalankan esensinya,” terusnya.

Oleh karenanya, kata dia, IPPNU harus menciptakan warna bagi pelajar putri untuk membiasakan diri dalam mengembangkan berbagai bakat dan potensinya sehingga di kemudian hari bisa tampil dan perempuan harus berdaya.

“Untuk menuju hal itu, kami akan mengusung program yang bisa menopang pelajar putri mengekspresikan semua minat dan bakatnya sehingga pelajar putri NU ini bisa eksis tampil dan percaya diri menghadapi berbagai situasi dan kondisi,” jelasnya. 

Semua itu, sambungnya,  harus berlandaskan pada pondasi keilmuan dan tradisi pesantren dengan mengkaji kitab kuning dan isu isu kontemporer. Pelajar putri harus kuat dan berdaya.

“Dalam pengelolaan organisasi kita akan berupaya untuk menyamaratakan kualitas semua tingkatan Pimpinan Se Kabupaten Tasikmalaya, mengingat tasik dengan 39 kecamatan dan 351 Desa serta ratusan sekolah dan pesantren tentu ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama dan menjadi PR yang harus segera dikerjakan,” tutupnya.

Editor: Abdullah Alawi 
 


Daerah Terbaru