• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 16 Mei 2024

Daerah

PCNU Majalengka Berupaya Tegakkan Marwah NU dengan Kemandirian Ekonomi

PCNU Majalengka Berupaya Tegakkan Marwah NU dengan Kemandirian Ekonomi
Kotak infak (Koin) NU PCNU Majalengka untuk kemandirian NU. (Foto: NU Online Jabar/Miftah)
Kotak infak (Koin) NU PCNU Majalengka untuk kemandirian NU. (Foto: NU Online Jabar/Miftah)

Majalengka, NU Online Jabar
PCNU Majalengka tengah berupaya menegakkan marwah NU dengan kemandirian supaya tidak bergantung kepada pihak lain, baik perorangan maupun lembaga seperti pemerintah, politikus, dan pengusaha. 

Sekretaris PCNU Majalengka Miftah mengatakan untuk akhir pekan lalu, PCNU Majalengka telah melakukan kaderisasi yang diikuti ratusan peserta dari tiap Majelis Wakil Cabang Nahdalatul Ulama (MWCNU). 

Dalam pengkaderan itu, kata dia, PCNU menekankan agar berjuang di NU harus dengan niat yang lurus, ikhlas, militan, kreatif, dan inovatif. Juga PCNU menekankan untuk bersama-sama membangun kemandirian, terutama kemandirian ekonomi. 

“Kami ingin terciptanya kemandirian ekonomi di tubuh NU,” kata Miftah ketika dihubungi NU Online Jabar, Selasa (25/8) malam. “Kalau NU tidak mandiri, akan ada ketergantungan kepada pihak lain seperti politisi sehingga marwah NU menjadi tidak ada,” lanjutnya.  

Menurut Miftah, para pendiri NU sudah mencontohkan bagaimana organisasi dikelola dengan mandiri. Sebelum mendirikan NU, para kiai mendirikan Nahdlatut Tujjar atau kebangkitan para saudagar serta usaha-usaha. 

Usaha-usaha tersebut, kemudian, para pendiri NU bisa membiayai sendiri untuk mengirim utusan menemui Raja Arab Saudi waktu itu. 

“Para pendiri NU membiayai Komite Hijaz, mengadakan muktamar tiap tahun, itu pasti tanpa proposal. Mana bisa mengajukan proposal kepada kolonial. Para pendiri NU bisa melakukan kemandirian itu,” jelasnya.  

Untuk konteks PCNU Majalengka, sambungnya, selepas kaderisasi para peserta berjanji untuk serius menggalakkan kontak infaq (Koi) NU-nya.

“Kalau ini berjalan, tidak akan NU bergantung kepada pihak tertentu yang bisa merendahkan marwah,” katanya lagi.  “PCNU meminta NU Care LAZISNU untuk melakukannya.”  

Pada penutupan pengkaderan, setiap peserta mendapat amanat untuk mengaktifkan Koin NU. Secara simbolik, mereka menerima Koin.

Pewarta: Abdullah Alawi
 


Daerah Terbaru