• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Daerah

Nahdliyin Desa Mundu Jadikan Haul Mbah Buyut Suyem sebagai Media Ukhuwah Basyariah 

Nahdliyin Desa Mundu Jadikan Haul Mbah Buyut Suyem sebagai Media Ukhuwah Basyariah 
Nahdliyin Desa Mundu Jadikan Haul Mbah Buyut Suyem sebagai Media Ukhuwah Basyariah, Minggu (5/9).
Nahdliyin Desa Mundu Jadikan Haul Mbah Buyut Suyem sebagai Media Ukhuwah Basyariah, Minggu (5/9).

Indramayu, NU Online Jabar
Warga nahdliyin Desa Mundu Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu menggelar acara Haul Mbah Buyut Suyem yang ke- pada Ahad (5/9) lalu. Mbah Buyut Suyem adalah sebutan bagi Pangeran Wilis dan Nyi Masniti yang merupakan nenek moyang Desa Mundu.

Penanggung jawab pelaksana acara Ustadz Asep Saefullah menuturkan, acara haul kali ini diprakarsai oleh para tokoh muda NU baik secara struktural maupun kultural. Selain itu, kata dia, acara ini juga sebagai ajang silaturahmi sekaligus melestarikan cagar budaya. 

“Momentum ini selain sebagai pelestarian amaliyah NU, juga sebagai ajang silaturrahim dan pemersatu masyarakat,” tutur Ustadz Asep.

Dalam pelaksanaannya, para warga berbondong-bondong membawa makanan dari rumahnya masing-masing untuk kemudian dimakan bersama di tempat pelaksanaan haul yang sudah disediakan oleh panitia.

“Filosofinya adalah berbagi dan saling merasakan masakan antar sesama sehingga tercipta rasa saling asa, saling asih, dan saling asuh antar sesama,” ujar Lukman, tokoh muda NU asal Indramayu. 

Sementara itu, Pengurus MUI Desa Mundu KH. Asmui Yusuf dalam sambutannya mengatakan, acara haul Mbah Buyut Suyem Desa Mundu menekankan kepada hadirin agar memperbanyak dzikir dengan menyebut asma Allah yang pada gilirannya nanti akan melahirkan ketenangan hati. 

“Hati yang tenang akan berpengaruh positif terhadap kesehatan fisik maupun mental,” tuturnya.

Selanjutnya, banyak mengambil i'tibar dari proses kematian dengan cara gemar ziarah kubur. “Orang yang banyak ingat mati hatinya akan teduh, tidak bersikap arogan dalam bertindak dan selalu memperbaiki kualitas ibadah dengan semboyan, amal hari ini harus lebih baik dari pada kemarin dan amal hari besok harus lebih berkualitas dibanding hari ini agar menjadi manusia unggul dan beruntung,” lanjutnya.

Kegiatan ini dibuka dengan semaan Al- Qur'an bil Ghaib dan ditutup dengan pembacaan tahlil serta doa. 

Pewarta: Sulkan
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru