• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 8 Mei 2024

Daerah

Ketua GP Ansor Jatiwangi Ungkap Peristiwa-peristiwa Penting di Bulan Muharam

Ketua GP Ansor Jatiwangi Ungkap Peristiwa-peristiwa Penting di Bulan Muharam
Ilustrasi: NU Online
Ilustrasi: NU Online

Majlengka, NU Online Jabar
Pimpinan ANak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Jatiwangi menggelar doa bersama menyambut tahun baru Hijriah 1 Muharrom (Syuro) 1443 H di Sekretariat GP Ansor PAC Jatiwangi di PP Nurul Qiyam Desa Sukarajakulon-Jatiwangi, 09 Agustus lalu. 

Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Jatiwangi E Peby N S menyampaikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di bulan Muharama ini, di antaranya yaitu: 
1.    Allah SWT menerima taubatnya Nabi Adam AS 
2.    Allah menyelamatkan Nabi Nuh AS dan kaumnya yang beriman dari air bah yang telah menenggelamkan segala sesuatu yang ada di atas muka bumi.
3.    Allah SWT mengangkat penyakit yang diderita oleh Nabi Ayyub AS selama kurang lebih 18 tahun, meski sebetulnya tidak benar tentang pendapat sebagian orang yang mengatakan bahwa penyakit Nabi Ayyub AS itu menjijikan hingga mengeluarkan ulat ataupun belatung dari tubuhnya.
4.    Allah SWT menenggelamkan Fir'aun serta pasukannya dan menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya yang beriman.
5.    Allah SWT menganugerahkan kekuasaan dan kerajaan kepada Nabi Sulaiman AS.
6.    Allah menyelamatkan Nabi Yunus AS dari dalam perut ikan hut.
7.    Pada bulan Muharam tahun 4 Hijriah terjadi perang Dzatur Riqo
8.    Pada bulan Syuro tahun 61 H. Allah menjadikan Syahid kepada Husein bin Ali KW bin Abi Thalib saat orang-orang dzalim membunuhnya di Karbala. 

“Dari banyaknya kejadian itu, saya kira sangat penting untuk kita bisa mengambil berbagai pelajaran tersebut guna menjadikan kita sebagai insan yang terus berproses menjadi lebih baik dan terhindar dari kriteria yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya tentang kriteria orang-orang yang merugi,” katanya. 

Doa bersama ini, kata dia, adalah ikhtiar batin untuk mengetuk pintu langit dan memohon kepada Allah SWT agar musibah yang sedang melanda Indonesia segera diangkat. Ikhtiar batin ini sangat penting dilakukan di samping usaha-usaha atau ikhtiar lahiriah. 

“Melalui untaian doa-doa dalam kandungan Rotibul Hadad ini, kami memohon kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia mampu bangkit, dan terhindar dari seluruh bahaya baik yang sedang terjadi ataupun yang akan terjadi,” katanya. 

Sebagaimana kegiatan seperti ini telah sering dicontohkan oleh PBNU dalam melaksanakan rangkaian acara istighotsah dan doa bersama, bahkan istighotsah dalam menyambut 1 Muharam pun kembali dilakukan PBNU.

Pewarta: Tata Irawan
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru