• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

JATMAN Pusat Gelar Diskusi dan Bedah Buku Shalawat Nariyah: Sejarah dan Khasiatnya

JATMAN Pusat Gelar Diskusi dan Bedah Buku Shalawat Nariyah: Sejarah dan Khasiatnya
JATMAN Pusat Gelar Diskusi dan Bedah Buku Shalawat Nariyah: Sejarah dan Khasiatnya (Foto: Hakim-NUJO)
JATMAN Pusat Gelar Diskusi dan Bedah Buku Shalawat Nariyah: Sejarah dan Khasiatnya (Foto: Hakim-NUJO)

Bandung, NU Online Jabar 
Pimpinan Pusat (PP) Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mua’tabaran an-Nahdliyah (JATMAN) menggelar diskusi dan bedah buku ‘Shalawat Nariyah: Sejarah dan Khasiatnya’ karya H Alvian Iqbal Zahasfan pada Sabtu (15/1) yang digelar secara online melalui Zoom Meeting. 


Penulis buku 'Shalawat Nariyah: Sejarah dan Khasiatnya' H Alvian Iqbal Zahasfan memaparkan bahwa shalawat nariyah bermakna cepat terijabah/terkabul segala hajat ( من  حيث سرعة الاجابة). Nama shalawat nariyah sendiri sebenarnya lebih terkenal di Mesir daripada di Nusantara, tetapi kemudian, banyak para ulama dari Nusantara yang menimba ilmu ke Negeri Piramida tersebut dan membawanya ke Nusantara sehingga shalawat nariyah sampai ke Nusantara.


Nama lainnya adalah at-Taziyah yang dinisbatkan ke Kota Taza, Maroko. Shalawat ini sangat masyhur di Maroko karena seorang sufi, pujangga sekaligus wali yang berasal dari Kota Taza, Maroko yakni Syekh Ibrahim At-Tazi mengamalkannya. 


"Di Maroko, Shalawat ini lebih terkenal dengan sebutan at-Taziyah, dinisbatkan dari nama Kota at-Taza," ungkap alumni Darus Sunnah International Institute for Hadith Sciences tersebut.


Sebagai peserta pada diskusi dan bedah buku tersebut, Habib Ali Hasan al-Bahar menanggapi bahwa buku tersebut harus menjadi konsumsi banyak orang. Ia pun mengatakan bahwa JATMAN siap untuk membantu mempublikasikan dan bahkan menerjemahkan buku tersebut ke dalam bahasa Arab dan Inggris. 


"Buku Shalawat Nariyah ini harus menjadi konsumsi banyak orang, bukan hanya di Indonesia saja, bahkan harus mendunia, dan JATMAN siap membantu untuk mempublikasikan seluas-luasnya, dengan diterjemahkan ke Bahasa Arab, Inggris," ujar dosen Bahasa dan Sastra Arab Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.


Ia mengungkapkan bahwa buku tersebut merupakan buku shalawat nariyah yang terlengkap dengan penelusuran sanad yang menjadi bagian terpenting sekaligus menjadi bukti ilmiah dan kokohnya shalawat nariyah.


“Pada buku ini terdapat ensiklopedi tawasul, dan menjadi bahasan tawasul yang lengkap yang dimiliki bangsa kita, sehingga layak bagi penulis mendapatkan julukan Syekh At-Tazi al-Indunisia yang mengeksplorasikan ketasawufan seorang penulis Buku Shalawat Nariyah, dan menjadi produk  'النجم الثاقب' karya cemerlang yang juga mengagumkan,” ungkapnya. 


Sebelum mengakhiri acara, Sekretaris Jendral Jatman KH Mashudi juga mengatakan akan memfasilitasi pertemuan penulis dengan Habib Luthfi bin Yahya dalam waktu dekat, yang menjadi impian besar penulis.

 

Pewarta: Abdul Mun'im Hasan
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru