Garut, NU Online Jabar
Di era industry 4.0 ini, proses digitalisasi berbagai elemen kehidupan sudah menjadi keniscayaan, sehingga semua hal yang ada didunia terkesan kurang menjadi perhatian ketika tidak mengikuti perkembangan zaman dengan menguasai teknologi informasi.
Di sisi lain, bangsa Indonesia yang mayoritas merupakan orang pedesaan dan juga petani mengalami kesulitan akan produk yang mereka hasilkan, dimana produk yang mereka hasilkan sering mengalami kerugian akibat harga yang sering jatuh, jangankan untuk mendapatkan keuntungan, untuk balik modal saja sangat sulit. Sehingga sangat wajar jika banyak pemuda Indonesia lebih berminat mencari pekerjaan di kota ketimbang harus menjadi petani di desa.
Dari kondisi tersebut, staf khusus Wakil Ketua MPR RI Ibnu Mufid mewakili Jazilul Fawaid Selaku Wakil Ketua MPR RI Menyampaikan akan pentingnya petani Indonesia menguasai teknologi, di mana para pemuda yang ada di desa harus bisa mengembangkan daerahnya untuk bisa berdaya dengan memanfaatkan teknologi. Jangan sampai para petani terus mengalami kerugian akibat hasil panen mereka dijual kepada tengkulak dengan harga yang murah. Namun petani di desa harus mampu menjual langsung ke pembeli atau konsumen.
“Petani Indonesia harus menguasai teknologi, di mana para pemuda yang ada di desa harus bisa mengembangkan daerahnya untuk bisa berdaya dengan memanfaatkan teknologi. Jangan sampai para petani terus mengalami kerugian akibat hasil panen mereka dijual kepada tengkulak dengan harga yang murah. Namun petani di desa harus mampu menjual langsung ke pembeli atau konsumen,” tutur Mufid yang juga menjadi Wasekjen Ansoruna Businees School
Hal tersebut disampaikan Ibnu Mufid pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Strategi Penguatan Ekonomi Pedesaan Melalui 4 Pilar Kebangsaan yang diadakan oleh Ansoruna Business School Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor di Aula Meeting Hotel Rancabango Kelurahan Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler Kab. Garut. (20/12)
Salah satu caranya bisa dengan menggunakan market place yang sekarang sudah banyak digunakan oleh masyarakat. Karena pada umumnya market place ini dikuasai oleh retail, sehingga cost penjualan akan mengalami peningkatan. Beda ceritanya jika petani langsung menjual kepada konsumen.
Selain itu, pemerintah kurang memperhatikan petani dalam segi pemasaran, sehingga sebesar apapun bantuan modal yang diberikan kepada petani akan berbanding terbalik dengan keuntungan yang diperoleh.
Pewarta: Salim
Editor: Muhyiddin
Terpopuler
1
Dialog Refleksi Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
2
Pesantren Karangmangu Bertaraf Nasional, Cetak Puluhan Khatimin dari Berbagai Daerah
3
Sekda Tasikmalaya Apresiasi Kiprah IPPNU dalam Membangun Generasi Melek Teknologi
4
RMI PWNU Jabar Kritik Kebijakan Gubernur Terkait Penyerahan Ijazah
5
LP Ma’arif NU Jabar dan Gurfah Azhariyah Gelar Tes Masuk Universitas Al-Azhar Mesir
6
Jelang Idul Adha 1446 H, PCNU Cianjur Akan Menggelar Kurban Serentak di 32 Kecamatan
Terkini
Lihat Semua