• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Hati-Hati, Kotak Amal di Minimarket Ternyata Ada yang Digunakan untuk Biayai Terorisme

Hati-Hati, Kotak Amal di Minimarket Ternyata Ada yang Digunakan untuk Biayai Terorisme
Ilustrasi (https://arrahmahnews.com)
Ilustrasi (https://arrahmahnews.com)

Bandung, NU Online Jabar
Masih ingatkah dengan Bom Jakarta 2009 atau disebut juga Bom Mega Kuningan 2009? Pada Jumat, 17 Juli 2009 silam terjadi ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan yang menewaskan 9 orang dan melukai lebih dari 50 orang lainnya. 

Dilansir dari liputan6.com, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah menangkap Taufik Bulaga (TB) alias Upik Lawanga, terduga perakit bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton, Senin (23/11/2020). Awi menerangkan, Upik Lawanga merupakan aset berharga bagi jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). 

"Profil yang bersangkutan 14 tahun buron sehingga wajahnya sudah mulai berubah. UL ini merupakan aset berharga Jamaah Islamiyah karena dia penerus Dokter Azhari sehingga yang bersangkutan sengaja disembunyikan oleh kelompok JI dan berpindah-pindah tempat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono

Dilansir pula oleh merdeka.com Jenderal Awi Setiyono mengatakan, jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) masih tetap eksis hingga saat ini lantaran memiliki dukungan finansial yang kuat.

"Polri juga menemukan bahwa JI memiliki sejumlah dukungan dana yang besar di mana dana ini bersumber dari badan usaha milik perorangan, atau milik anggota JI sendiri," katanya di Jakarta, Senin (30/11).

Dia menyebut, JI mendapatkan pendanaan dari sejumlah kotak amal yang tersebar di minimarket yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

"Dan penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan terletak di minimarket yang ada di beberapa wilayah di Indonesia," ujarnya.

Dana-dana tersebut digunakan oleh JI untuk operasi memberangkatkan para teroris ke Suriah dalam rangka pelatihan militer dan taktik teror. Bahkan digunakan untuk membayar gaji rutin para pimpinan Markaziyah JI.

"Serta pembelian persenjataan dan bahan peledak yang akan digunakan untuk amaliyah dan  jihad organisasi JI," jelas Awi.

Pewarta: Agung Gumelar
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru