GP Ansor Karangtengah Lakukan Halal Bihalal, Ngaliwet sampai Sowan Kiai Sepuh
Sabtu, 29 Mei 2021 | 08:26 WIB
Cianjur, NU Online Jabar
Gerakan Pemuda Ansor yang merupakan badan otonom dan sebuah organisasi kader, sebagai cikal bakal NU di masa mendatang terus berikhtiar menjalankan roda organisasi dengan adaptasi kebiasaan baru dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur, melaksanakan kegiatan berupa halal bilhalal, kopdar (kopi darat), ngaliwet (makan bersama), dan sowan ke kiai-kiai sepuh NU yang ada di kabupaten Cianjur hari Jumat (28/5), dengan tujuan untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah dan ukhuwah wathoniyah.
"Alhamdulillah acara berjalan dengan khidmah dan lancar. Kami sowan ke Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cianjur KH Kamali Abdul Ghani dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cianjur KH M. Choirul Anam MZD," ujar Giyas Fahrudin Ketua PAC GP Ansor Karangtengah.
Giyas melanjutkan, kedatangan kami alhamdulillah direspons sangat baik oleh para kiai bahkan diapresiasi bahwa hari ini banyak anak-anak muda di Gerakan Pemuda Ansor, siap bergerak dalam melakukan perubahan dan kebaikan untuk memperkuat nilai-nilai ke-NU-an, keislaman dan keindonesiaan yang lebih baik.
KH M. Choirul Anam MZD, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cianjur, memberikan nasihat dalam menghadapi bonus demografi yaitu banyaknya usia produktif di Indonesia khususnya di Kecamatan Karangtengah yang kini penduduknya berjumlah 148.891 orang, hal ini menjadi kesempatan untuk GP Ansor bagaimana ke depan bisa melahirkan ide-ide kreatif dan inovasi untuk menghadapi generasi Emas Indonesia 2045.
"Salah satu peluang strategisnya adalah angkatan kerja usia produktif di berbagai bidang yaitu industri, kesehatan, pendidikan, pertanian, ekonomi, budaya dan yang lainnya," ujarnya.
Hal ini sama dengan harapan Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cianjur KH Kamali Abdul Ghani, bahwa GP Ansor hari ini khususnya di Kecamatan Karangtengah harus menjadi bagian dari solusi kegelisahan masyarakat, artinya menjadi problem solving yaitu memecahkan masalah di masyarakat.
"Masalah kemiskinan yang semakin meningkat membutuhkan pemecahan dan penanggulangan karena dapat meningkatkan kriminalitas dan masyarakat bergizi buruk," jelasnya.
Setelah selesai sowan, agenda ditutup dengan kopdar persiapan agenda kegiatan selanjutnya dan makan liwet dengan menu ala santri ikan asin, tahu-tempe, sambal, dan lalap dengan lahap.
Pewarta: Wandi Ruswannur
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Lafal Niat Puasa Asyura Puasa Sunah pada 10 Muharram
2
Perkuat Ukhuwah dan Semangat Dakwah di Masyarakat, GP Ansor Cigerenem Gandeng Latansa 2 Gelar Pengajian Syahriahan
3
Agar Hati Tak Mati, Inilah Doa-doa Pilihan di Hari Asyura 10 Muharram
4
Ranting NU Teluk Pucung Bekasi Utara Fasilitasi Proses Dua Warga Masuk Islam: Ibu dan Anak Resmi Jadi Mualaf
5
Koperasi Merah Putih, Koreksi dan Harapan Baru bagi Ekonomi Rakyat
6
Model Bisnis NU Cirebon Dilirik PCNU Magelang untuk Kolaborasi Strategis
Terkini
Lihat Semua