• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Deni Ahmad Haidar: Bukan Soal Mencintai, Tapi dengan Cara Apa Kita Mencintai Negeri Ini 

Deni Ahmad Haidar: Bukan Soal Mencintai, Tapi dengan Cara Apa Kita Mencintai Negeri Ini 
Bukan Soal Mencintai, Tapi dengan Cara Apa Kita Mencintai Negeri Ini
Bukan Soal Mencintai, Tapi dengan Cara Apa Kita Mencintai Negeri Ini

Tasikmalaya, NU Online Jabar
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Tasikmalaya menggelar acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-88 GP Ansor di Pondok Pesantren Miftahul Huda Babakan Tengah Kersamenak Kawalu Kota Tasikmalaya, Ahad (24/04).


Hadir dalam acara tersebut Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Barat, Deni Ahmad Haidar dalam sambutannya mengatakan “Bukan soal kita mencintai negeri ini, tapi dengan cara apa kita mencintai negeri ini," katanya.


Ia mencontohkan hal tersebut dengan kita mencintai orang tua. Katanya, ketika ditanya apakah kita mencintai orang tua kita, pasti kita jawab ia, namun yang menjadi pertanyaan kemudia dengan cara apa kita mencintai mereka ?


"Misal, orang tua kita sakit. Apa cukup disembuhkan dengan tangisan kita ? Kalau kita tidak mampu jadi dokter, Minimal kita punya uang untuk membawa nya ke dokter," ucapnya.


Jargon al mukhafadhatu ala qadimis shalih wal akhdu bil jadidil ashlah (menjaga tradisi masa lampau yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik), kata Kang Deni sapaan akrabnya semuanya memerlukan ilmu.


"Kita bisa mengetahui tradisi zaman dulu yang baik itu dengan ilmu pengetahuan, pun kita bisa mengambil tradisi baru yang lebih baik dengan ilmu. Jangan karena kebodohan, sampai salah menjaga tradisi lama dan mengambil tradisi baru itu," ujarnya.


Kang Deni berpesan, menjadi manusia itu harus serba bisa, serba punya dan serba tahu, kalau tak bisa seperti itu minimal punya keahlian mapan dan punya pengetahuan.


"Kalau tak seperti itu buat apa kita hidup, hanya menjadi beban diri sendiri dan orang lain, karena di masa depan bonus demografi hanya untuk mereka yang berpengetahuan, untuk selain itu, mungkin akan menjadi bencana demografi," pungkasnya.


Perlu diketahui, acara diakhiri dengan potong tumpeng dan doa bersama yang dihadiri oleh Ketua Pimpinan Ranting (PR), Pimpinan Anak Cabang (PAC) Se-Kota Tasikmalaya dan seluruh pengurus GP Ansor Se-Kota  Tasikmalaya.


Pewarta : Ilham Abdul Jabar
Editor: Abdul Manap


Daerah Terbaru