Sumedang, NU Online Jabar
Kobong atau asrama santri putra Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sukamantri, Tanjungkerta, Sumedang, bulan Oktober 2019 terbakar total. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun semua barang-barang yang ada di asrama tersebut tidak ada yang bisa diselamatkan dan dipastikan ludes terbakar.
Dua tahun lebih kajadian itu berlalu, kini di atas asrama yang terbakar itu sudah berdiri kokoh bangunan asrama baru sebanyak tiga lantai.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah H Sa’dulloh menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur dan kepada semua pihak yang membantu dalam pembangunan asrama tersebut dalam acara syukuran asrama, Kamis (6/1).
“Alhamdulillah secara fisik asrama ini sudah selesai 100 persen. Asrama ini dibangun dari dana pribadi, dana pesantren, masyarakat, dan para donatur yang lainnya. Oleh karenanya, saya banyak mengucapkan terima kasih untuk semuanya”, tuturnya.
Pasca kebakaran, Pesantren Al-Hikamussalafiyyah langsung membuka penerimaan donasi untuk pembangunan asrama kembali, yang saat ini sudah berdiri kokoh.
“Bantuan tersebut berupa dana, pakaian, mushaf Al-Qur’an, makanan, alat-alat sekolah, dan bantuan jenis yang lainya. Alhamdulillah bantuan terus berdatangan, tidak hanya datang dari warga Jawa Barat, banyak juga dari luar Jawa Barat yang ikut andil memberikan bantuan,” ucap H Sa’dulloh
Seminggu setelah kebakaran terjadi, reruntuhan bekas kebakaran diratakan habis. Lalu dibangun pondasi baru dengan kekuatan pondasi untuk bangunan tiga lantai.
“Ketika pembangunan sampai dilantai kedua, proyek pembanguna sempat dihentikan dulu beberapa bulan. Dan pada kamis, 6 Januari 2021 Alhamdulllah Asrama ini sudah selesai dengan total menghabiskan anggaran dana 2 milyar,” ujarnya.
Saat ini Pesantren Al-Hikamussalafiyyah sedang fokus memperbaiki kualitas dan fasilitas.
“Pertama pembangunan kualitas pendidikan santri, dan yang kedua kualitas pembangunan fisik seperti asrama, gedung-gedung tempat belajar, dan bangunan fisik lainnya. Dua-duanya harus terlayani dan terfasilitasi,” katanya
Sesepuh Pesantren Al-Hikamussalafiyyah, KH. Mohammad Aliyuddin memberikan nama untuk kobong baru tersebut dengan nama Subulussalam.
“Asrama atau kobong yang dulu sempat kebakaran dinamakan saja Asrama Subulussalam”, pungkasnya.
Pewarta: Ayi Abdul Kohar
Editor: Abdul Manap
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
Terkini
Lihat Semua