Oleh KH A. Ruhyat Hasby
Covid 19 adalah wabah yang bisa menimpa siapa saja, Muslim, Non-Muslim, ateis, Muslim yang taat, Muslim abangan, kiai, orang awam, kaya, miskin, pejabat, rakyat, semuanya bisa kena. Covid-19 tak mengenal latar belakang.
Jangan merasa kita ini sudah menjadi hamba yang taat beragama. Dengan jumawa lalu berkata: saya tidak mungkin kena virus Corona saya kan rajin sholat berjamaah, saya juga rajin pegang tasbih, saya rajin baca ratib.
Bias juga ada yang berkata, saya kan kiai, orang yang "kenal" Tuhan, masa iya saya kena Corona?
Apalagi dengan bodohnya kita berkata: saya tak percaya Corona, itu kan konspirasi Yahudi dan komunis untuk menghancurkan umat Islam.
Maaf beribu maaf, sikap seperti bukan sikap seorang yang kenal dengan Tuhan. Bukan sikap orang yang paham agama. Justru sikap seperti itu membuktikan bahwa kita perlu banyak belajar lagi agama.
Bukankah dalam agama kita diajarkan untuk mempercayakan sesuatu kepada ahlinya dalam segala urusan? Bukankah kita dilarang untuk suuddzan kepada siapa saja? Bukankah kita juga tahu bahwa musibah itu pernah dialami oleh para Nabi dan Rasul yang jauh lebih kenal Tuhan daripada kita? Kalau benar apa yang anda pikirkan bahwa orang yang rajin ibadah tidak akan pernah sakit, lalu mengapa Nabi Ayub AS sakit bertahun-tahun lamanya?
Maka marilah kita rendahkan diri kita di hadapan Allah yang maha Besar, kita akui bahwa tidak ada yang bisa membuat virus selain dari-Nya, tidak ada yang bisa mendatangkan musibah, bala dan wabah, kecuali Dia yang Mahagagah.
Sebagai orang beriman, mari kita ikhtiar secara maksimal, agar kita terhindar dari bala dan wabah ini. Patuhi semua nasehat para ahli kesehatan! Patuhi juga himbauan pemerintah yang sah di negeri ini ! Jauhi sikap merasa paling benar dan tidak mau diatur orang lain! Dan jangan lupa tetap berdoa.
Penulis adalah Ketua PCNU Kabupaten Karawang yang selalu mengaku sebagai butiran debu bendera NU