Tiga Jamaah Haji Indonesia Belum Kembali ke Kloternya, PPIH Arab Saudi Lakukan Pencarian Intensif
Senin, 23 Juni 2025 | 16:12 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih melakukan pencarian terhadap tiga jamaah haji asal Indonesia yang belum kembali ke kloter (kelompok terbang) masing-masing. Ketiganya adalah Nurimah dari Kloter 19 Embarkasi Palembang, Sukardi dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB 79), dan Hasbullah dari Kloter 07 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07).
Kepala Bidang Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH Arab Saudi, Kolonel Laut Harun Arrasyid, mengatakan pencarian masih terus dilakukan secara intensif. “Kita masih berusaha mencari tiga jamaah tersebut,” ujar Harun di Makkah, Minggu (22/6/2025) seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.
Menurut Harun, ketiga jamaah diketahui memiliki riwayat demensia. Ia menjelaskan secara rinci kronologi kehilangan mereka.
Nurimah Mentajim (80), jamaah asal Palembang, menginap di hotel 614. Ia dilaporkan meninggalkan rombongan sejak 28 Mei 2025, dua hari setelah tiba di Makkah, dan hingga kini belum kembali.
Sementara itu, Sukardi (67) yang tinggal di hotel 813 sektor 8, terpisah dari rombongan pada 29 Mei 2025. “Pihak kloter dan pembimbing ibadah melaporkan bahwa Pak Sukardi terpisah dari rombongannya dan belum kembali,” jelas Harun.
Hasbullah (73), jamaah dari Banjarmasin, baru dilaporkan hilang pada 17 Juni 2025. Ia tinggal di hotel 709 sektor 7. Harun mengungkapkan, “Bapak Hasbullah ini meninggalkan hotel pada pukul 03.00 WAS dini hari. Beliau keluar tanpa pengawasan, kemungkinan tidak tahu arah kamar dan akhirnya keluar hotel.”
Putri Hasbullah yang kini berada di Madinah turut membantu memberikan informasi terkait kondisi ayahnya. Sebelumnya, Hasbullah beberapa kali tersesat namun berhasil ditemukan dan diantar kembali. “Namun kali ini, belum ada informasi keberadaannya,” tambah Harun.
PPIH Arab Saudi saat ini menerapkan berbagai skema pencarian, termasuk berkoordinasi dengan syarikah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), dan Konsultan Haji di Jeddah. “Kami terus melakukan pencarian dalam plan A dan plan B,” jelas Harun. Pihak syarikah juga telah melaporkan kasus ini ke Kepolisian Arab Saudi di Makkah.
Langkah-langkah pencarian dilakukan secara menyeluruh:
Penyisiran Rumah Sakit dan KKHI
PPIH bekerja sama dengan KKHI Makkah serta menyisir rumah sakit di wilayah Makkah hingga Jeddah. “Kami laporkan ke Kabid Kesehatan untuk menyisir rumah sakit secara menyeluruh,” ucap Harun.
Pencarian di Mu’aisyim
Tim turut mencari hingga ke wilayah Mu’aisyim dengan membawa data para jamaah. “Namun belum ditemukan titik terang,” ujarnya.
Penyisiran Hotel-hotel
Tim juga memeriksa hotel-hotel yang sudah ditinggalkan oleh jamaah, baik yang telah pulang ke Tanah Air maupun yang menuju Madinah. Namun hasilnya masih nihil.
Harun mengimbau seluruh jamaah haji Indonesia yang masih berada di Makkah dan Madinah untuk selalu bersama rombongan dan tidak bepergian sendiri. Ia juga meminta agar jamaah mengenali rute bus shalawat dan pos-pos petugas haji Indonesia.
“Kalau terpisah dari rombongan, jangan panik. Di Masjidil Haram, petugas berbaju biru selalu siaga, baik di mathaf, WC 3, maupun area perluasan. Begitu juga di Masjid Nabawi, ada lima titik pos yang siap membantu,” tuturnya.
Ia juga mengajak seluruh jamaah untuk mendoakan agar ketiga jamaah tersebut segera ditemukan dalam keadaan selamat.