Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Nasional

Peluncuran Logo Harlah NU Jelang Satu Abad, Berikut 9 Rangkaian Agenda Besar PBNU

Luncurkan Logo Harlah Satu Abad NU, Berikut 9 Rangkaian Agenda Besar PBNU

Jakarta, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi meluncurkan rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad NU yang bertempat di Hotel Sultan jalan Gatot Subroto Jakarta, Senin (20/6). Kegiatan tersebut ditandai dengan peluncuran logo Harlah Satu Abad NU yang dihadiri langsung oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, didampingi Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, dan Sekretaris Jendral PBNU H Saifullah Yusuf.


Dalam video yang diputar disela-sela kegiatan berlangsung, dijelaskan juga terkait makna logo Satu Abad NU. 


Dilansir dari laman nu.or.id, logo tersebut menunjukkan angka satu berwarna hijau yang diselimuti angka dua berwarna emas. Angka satu berarti angka seratus tahun, sedangkan angka dua menunjukkan arti memasuki abad kedua. Bentuk pita yang membentuk angka dua itu melambangkan visi dan proyeksi NU untuk mendigdayakan NU dalam menjemput abad kedua. Sementara warna emas mencerminkan optimisme dan visi dunia yang hendak diraih.


Baca Juga:
Buka Konkoorcab XX PMII Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad: Semoga Mendapatkan Keputusan yang Terbaik


Sebelumnya, PBNU telah menunjuk Erick Tohir sebagai Ketua Pengarah dan Hj Zannuba Arifah Chafshoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid sebagai Ketua Pelaksana Peringatan Harlah Satu Abad NU.


Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan PBNU Nomor 66/A.II.04/06/2022 yang ditandatangani pada Senin (6/6/2022) lalu oleh Rais Aam dan Katib Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan KH Akhmad Said Asrori, serta Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan H Saifullah Yusuf.


Selain itu, Kiai yang akrab disapa Gus Yahya tersebut dalam Konferensi Pers menjelaskan, bahwa hari ulang tahun NU yang resmi ditetapkan berdasarkan kalender Hijriah, yakni 16 Rajab. Hal ini sesuai dengan keputusan Muktamar Ke-32 NU di Makassar Tahun 2010, 


"NU dibentuk pada 16 Rajab 1344 H. Sekarang ini Dzulqa'dah 1443 H. Kurang dari 2 bulan kita masuk 1444 H," katanya.


Baca Juga:
Tegas, Gus Yahya Ungkap Visi Dasar Soal Menghidupkan Gus Dur


"Insyaallah hari lahir NU 16 Rajab 1444 H akan jatuh pada awal Februari 2023 mendatang," lanjut kiai kelahiran Rembang pada 16 Februari 1966 itu.


Rangkaian Peringatan Harlah Satu Abad NU


Dalam konferensi pers yang digelar setelah launching logo Satu Abad NU, Ketua Pelaksana (Organizing Committee) Peringatan Harlah Satu Abad NU, Hj Zannuba Arifah Chafshoh juga menjelaskan bahwa harlah NU kali akan menggelar sembilan rangkaian kegiatan.


Pertama, Religion 20 atau R20. Kegiatan ini merupakan forum dialog pemimpin agama sedunia. Kegiatan ini untuk menyatukan pandangan berkaitan dengan isu strategis. Tokoh agama, mewakili agama dunia dan punya peran strategis dalam dunia. “Forum di mana para pemuka agama di seluruh dunia untuk membahas perdamaian dunia yang menyangkut agama,” kata Yenny.


Kedua, Muktamar Internasional Fiqih Peradaban. Kegiatan ini merupakan konferensi internasional yang menghadirkan para pemikir dan fuqaha, pemuka agama Islam dunia untuk merumuskan berbagai masalah dengan sudut pandang fiqih. Hal ini tentu harus berdasarkan teks-teks dan dihubungkan dengan konteks terkini.


"Kita kembali ke teks agama dan membawanya ke konteks kekinian dan memberikan jawaban permasalahan," ujarnya.


Ketiga, Festival Tradisi Islam Nusantara. Ia mengungkapkan bahwa tradisi Islam begitu beragam di wilayah Nusantara. Hal ini perlu ditampilkan dalam berbagai pertunjukan dengan melibatkan masyarakat di akar rumput. "Ekspresi keagamaan mengakar pada tradisi lokal. Ini salah satu kekayaan budaya Nusantara yang berdasarkan kepada ajaran agama," jelasnya.


Keempat, gerakan kemandirian NU, meliputi inovasi di bidang ekonomi dan juga meliputi upaya untuk mengatasi persoalan besar, salah satunya lingkungan hidup.


Kelima, NU Tech. NU menghadapi abad kedua ini, menurutnya, harus disiapkan untuk menggunakan platform yang sejalan dengan dunia. Ia mengatakan, banyak anak muda NU berkecimpung di dunia teknologi yang kita harapkan bisa berkontribusi besar dalam pengembangan hal itu di NU.


"Kita akan masuk ke banyak wilayah, melibatkan kampus," kata perempuan kelahiran Jombang, Jawa Timur pada 29 Oktober 1974 itu.


Keenam, Pekan Olahraga NU. Kegiatan tersebut merupakan sebuah ajang mewadahi sporitivitas di kalangan NU dengan melibatkan masyarakat luas yang ingin berpartisipasi. "Diharapkan bisa meningkatkan rasa sportivitas demi menguatkan persatuan masyarakat," ujar putri kedua KH Abdurrahman Wahid dan Nyai Hj Sinta Nuriyah itu.


Pihaknya juga menyebut banyak bibit atlet yang berasal dari kalangan NU. Terlebih capaian bidang olahraga merupakan indikator negara maju. Hal ini mengingat negara tersebut sudah beranjak dari persoalan mendasar ke aktualisasi diri.


"Indonesia pada saat ini berprestasi. Ini ajang solidaritas bersama. Apapun semua yang terjadi di masyarakat maka nilai semangat keolahragaan berdasarkan sportivitas penting," ujarnya.


Ketujuh, Anugerah Tokoh An-Nahdlah. Program ini merupakan penghargaan tokoh inspiratif. Banyak tokoh NU yang bergerak senyap, tapi berdampak luar biasa dalam menjaga suasana kebatinan masyarakat.


Kedelapan, NU Women. Program ini merupakan satgas perempuan yang difungsikan untuk mendampingi masyarakat dalam mendampingi isu besar dan strategis. Ada tiga fokus, yakni (1) perdagangan orang (human trafficking), (2) perlindungan perempuan dan anak, dan (3) perubahan iklim dan lingkungan hidup.


"Perempuan yang terlibat bisa mendampingi masyarakat menghadapi tantangan yang ada," katanya.


Kesembilan, resepsi puncak harlah NU yang akan dilaksanakan di Jakarta pada tahun mendatang. Menurutnya, ini merupakan peristiwa besar-besaran secara fisik NU dari seluruh dunia. Ada capaian dalam kuantitatif yang tinggi, seperti pembacaan 1 miliar shalawat.


"Ini untuk nenguatkan kebatinan, mengingatkan kita akan hubungan dengan mahakuasa sehingga kita bisa tetap menyatukan energi kita," pungkasnya.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi

Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait