PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
Ahad, 22 Juni 2025 | 09:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara tegas menyerukan penghentian segera atas eskalasi perang antara Iran dan Israel yang belakangan ini terus memanas. PBNU mengutuk keras serangan unilateral yang dilakukan Israel terhadap Iran dan mendesak seluruh pihak untuk menempuh jalur diplomasi guna menjaga perdamaian dan kemanusiaan global.
Sikap tersebut dituangkan dalam Surat Pernyataan resmi PBNU bernomor 4021/PB.03/A.II.07.68/99/06/2025 tertanggal 20 Juni 2025 M/24 Dzulhijjah 1446 H. Pernyataan itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal H Saifullah Yusuf.
“Eskalasi konflik militer yang dipicu serangan unilateral Israel atas Iran telah menimbulkan korban kemanusiaan yang besar dan berpotensi mengundang keterlibatan pihak-pihak lain, termasuk negara-negara besar,” bunyi pernyataan tersebut.
Baca Juga
Doa untuk Palestina
PBNU menegaskan pengakuannya atas hak Iran sebagai negara berdaulat untuk mempertahankan diri. Namun, PBNU juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas jatuhnya korban sipil dan dampak global yang mungkin timbul dari konflik ini. Untuk itu, PBNU meminta semua pihak mengupayakan de-eskalasi konflik dan mendesak agar dilakukan gencatan senjata secepat mungkin.
Lebih lanjut, PBNU mendorong Pemerintah Republik Indonesia agar mengambil langkah-langkah politik internasional demi mendorong penyelesaian damai. PBNU juga menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera bertindak sebagai otoritas pemelihara perdamaian global dalam menghadapi konflik-konflik bersenjata di berbagai kawasan dunia, termasuk Iran-Israel, Rusia-Ukraina, dan Pakistan-India.
Baca Juga
Akar-Akar Konflik Israel-Palestina
Dalam pernyataannya, PBNU juga mengajak warga Nahdlatul Ulama, umat Islam, bangsa Indonesia, dan seluruh umat manusia dari berbagai agama serta bangsa untuk memperkuat doa demi keselamatan peradaban dan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan.
Sikap tersebut sebelumnya telah ditegaskan oleh KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat menerima kunjungan Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (20/6/2025) kemarin.
“Kami memahami hak Iran untuk membela diri. Namun PBNU berdiri pada prinsip bahwa segala konflik harus diselesaikan melalui jalan damai demi menyelamatkan peradaban manusia,” ujar Gus Yahya dalam pertemuan tersebut.
Menanggapi hal itu, Dubes Iran Mohammad Boroujerdi menyampaikan apresiasinya atas dukungan PBNU terhadap upaya perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa Iran tidak bermaksud memperluas konflik, apalagi melibatkan negara lain dalam perang yang sedang berlangsung.
“Kami tidak ingin melibatkan pihak manapun. Kami tidak mengajak negara mana pun untuk terlibat dalam perang ini. Tapi kami punya hak untuk membela diri,” ujar Boroujerdi.
Ia juga mengkritik dukungan negara-negara G7 terhadap Israel yang dinilainya tidak adil dan hanya memperbesar ketegangan global. Dalam hal ini, Iran memandang penting adanya dukungan moral dari kekuatan sipil dunia, termasuk dari organisasi masyarakat Islam seperti PBNU.