Menag Tegaskan Tak Ada Pembahasan Resmi dengan Arab Saudi soal Pengurangan Kuota Haji 50 Persen
Jumat, 13 Juni 2025 | 16:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada pembahasan resmi antara Pemerintah Indonesia dan otoritas Arab Saudi terkait pengurangan kuota haji Indonesia sebesar 50 persen. Penegasan ini disampaikan untuk menanggapi informasi yang sempat viral di media sosial beberapa hari terakhir.
“Saya tidak pernah mendengarkan isu itu. Beberapa kali kami rapat, tidak pernah ada pembahasan seperti itu,” ujar Menag saat ditemui di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Kamis siang (12/6), sesaat sebelum melepas kepulangan jemaah haji asal Lombok Tengah ke Tanah Air seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.
Menag menegaskan bahwa hingga kini tidak ada komunikasi resmi dari pihak Saudi yang mengarah pada pengurangan kuota jemaah haji Indonesia, apalagi hingga separuh. Ia meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh narasi yang menyesatkan.
“Hubungan kita dengan pemerintah Saudi Arabia sangat baik. Memang ada kekurangan, tapi semua negara juga punya kelemahan. Tidak ada yang sempurna,” ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan Menag sebagai bentuk klarifikasi dan upaya meredam keresahan di tengah masyarakat, terutama saat fase pemulangan jemaah masih berlangsung. Ia mengingatkan agar publik tidak terjebak pada spekulasi liar yang justru dapat merusak suasana tenang dan khidmat kepulangan jemaah haji.
“Mari kita jujur melihat kenyataan. Jangan membuat masyarakat resah. Di sini semua berjalan lancar. Tidak ada sesuatu yang genting. Tidak ada kiamat di dalam kiamat,” tegasnya.
Menag juga mengapresiasi seluruh petugas haji Indonesia yang bekerja keras dalam memberikan pelayanan kepada jemaah, meskipun harus menghadapi tantangan cuaca ekstrem di Tanah Suci.
“Lihat sendiri jemaah kita. Lihat petugas kita yang bekerja di lapangan dengan ikhlas. Mereka juga punya keluarga dan harga diri. Jadi jangan kita pelintir seolah-olah ada yang genting,” tambahnya.
Data resmi menunjukkan bahwa kuota haji Indonesia dalam tiga tahun terakhir relatif stabil. Pada 2023, Indonesia mendapat kuota sebanyak 221.000 jemaah. Angka itu naik menjadi 241.000 pada 2024, dan kembali menjadi 221.000 pada 2025. Hingga kini, tidak ada keputusan atau indikasi dari Arab Saudi untuk mengubah angka tersebut secara signifikan.
Sementara itu, jemaah asal Kloter 2 Lombok Tengah, Sahwan Marzuki, mengonfirmasi bahwa pelayanan selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci berjalan cukup baik. Menurutnya, seluruh kebutuhan pokok jemaah terpenuhi dengan baik.
“Pelayanan bagus, makanan cukup, air lancar. Hanya saat di Mina ada sedikit kendala tenda naik ke atas, tapi secara keseluruhan tidak ada masalah,” ujar Sahwan saat ditemui di Bandara Madinah.
Menag pun berharap agar publik tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap isu-isu yang tidak memiliki dasar resmi. Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam penyelenggaraan ibadah haji bagi seluruh warga negara Indonesia.