Bandung, NU Online Jabar
Memasuki musim penghujan, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Jawa Barat mengingatkan dan mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam. 

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rakmat Prasetia, mengungkapkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Barat telah memasuki musim hujan pada November 2024. Informasi ini juga disebarluaskan melalui berbagai media.

Ketua LPBINU Jawa Barat, Dadang Sudardja, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan tim Emergency Response untuk mengantisipasi potensi bencana, seperti banjir dan longsor, yang sering terjadi saat pergantian musim. 

“Kondisi ini harus mendapat perhatian dari semua pihak, baik di perkotaan maupun di pedesaan, karena kerap menimbulkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, hingga petir,” ujar Dadang, Senin )4/11/2024).

Dadang juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor untuk waspada, terutama saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan tanda-tanda pergerakan tanah. 

Ia mengimbau agar warga terus mengikuti informasi dari BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta sumber resmi lainnya.

Selain itu, Dadang mendorong masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan. Upaya menjaga lingkungan sekitar rumah sangat penting untuk mengurangi risiko bencana. 

“Kesiapsiagaan masyarakat perlu diperkuat agar kita semua siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi selama musim penghujan ini,” tambahnya.

Dengan himbauan ini, LPBINU Jawa Barat berharap masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi musim hujan, serta mampu mengurangi dampak bencana melalui kerja sama yang baik antarwarga dan pihak berwenang.