Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Kota Bandung

Bersama Lintas Iman dan Organisasi, Fatayat NU Jabar Diskusikan Konflik Keagamaan dan Diseminasi Pengetahuan Mediasi

Suasana FGD Fatayat NU Jabar bersama organisasi lintas iman (Foto: NU Online Jabar/AM)

Bandung, NU Online Jabar
Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Barat bersama International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pemetaan Konflik Keagamaan di Jawa Barat dan Diseminasi Pengetahuan Mediasi." Acara tersebut digelar di Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat pada Selasa (14/11/23).


Acara ini merupakan bagian dari program Pengenalan Islam Damai untuk Forum Kajian Keagamaan yang diinisiasi oleh PW Fatayat NU Jabar dalam bidang Penelitian dan Pengembangan.


Dalam FGD ini, peserta dari berbagai organisasi dan lintas agama berkumpul untuk memetakan persoalan keagamaan, memahami resolusi konflik, dan mengembangkan keterampilan mediasi konflik keagamaan


Baca Juga:
Musyawarah Komisariat MATAN IAIN Cirebon Jadi Momen Integritas dan Solidaritas


Wakil Ketua Fatayat NU Jabar juga sekaligus sebagai koordinator acara, Neng Hannah, menjelaskan acara diskusi ini merupakan diskusi seri kedua, yang sebelumnya telah menyelenggarakan diskusi dengan bahasan yang berbeda.


Pada seri kedua ini, diskusi terbagi menjadi dua sesi sebagaimana tema yang diusung, yaitu Pemetaan Masalah Keagamaan dan Diseminasi Pengetahuan Mediasi.


Baca Juga:
Dihadapan Alumni Fakultas Syariah UIN Bandung 1983, H Imron Rosyadi Ungkap Pentingnya Pemimpin Kuasai Disiplin Ilmu


“Pada FGD ini peserta dibagi tiga kelompok untuk memetakan masalah keagamaan yang ada di Jawa Barat, ada banyak masalah-masalah keagamaan yang mereka temui, salah satunya penyegelan masjid Ahmadiyah di Garut. Ini bukti bahwa masalah keagamaan masih ada dan perlu ditangani bersama,” terangnya


Setelah mengetahui masalah-masalah dilapangan, peserta di sesi kedua diajak mediskusikan diseminasi pengetahuan mediasi, yaitu untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.


“Diseminasi pengetahuan mediasi, jadi bagaimana para aktivis ini punya kemampuan untuk memediasi persoalan-persoalan agama, melakukan koordinasi komunikasi dengan teman-teman lintas agama untuk memahami dulu permasalahan yang terjadi, memperkuat kapasitas. Membentuk ruang-ruang aman, dialog bersama untuk bisa mengatasi masalah besar tadi,” ujarnya


Melalui diseminasi pengetahuan ini, peserta diskusi akan diberikan pendekatan-pendekatan yang sesuai untuk menghadapi dinamika konflik agama yang kompleks, sebab penyelesaian konflik agama yang efektif seringkali dihambat oleh kurangnya pemahaman dan keterampilan mediasi dari para pemangku kepentingan.


“Diskusi ini diharapkan akan menghasilkan strategi yang efektif dan humanis dalam merespons dinamika konflik keagamaan di Jawa Barat. Kegiatan ini tidak hanya berperan dalam penyelesaian konflik tetapi juga sebagai langkah proaktif dalam mencegah eskalasi konflik di masa yang akan datang,” jelasnya
 

Abdul Manap
Editor: Abdul Manap