Kabupaten Cirebon

KH Juhadi: Kaderisasi Jadi Kunci Penguatan NU di Cirebon dan Jabar

Ahad, 4 Mei 2025 | 13:28 WIB

KH Juhadi: Kaderisasi Jadi Kunci Penguatan NU di Cirebon dan Jabar

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad. (Foto: NU Online Jabar/Sofhal Adnan)

Cirebon, NU Online Jabar
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad, menegaskan pentingnya kaderisasi sebagai fondasi penguatan organisasi Nahdlatul Ulama (NU), khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon dan Jawa Barat.

 

Hal tersebut disampaikan dalam acara Halalbihalal dan Musyawarah Kerja III (Musker) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon yang berlangsung di Taman Cirebon Power, Kanci Kulon, Astanajapura, Sabtu (3/5/2025).

 

“Kaderisasi merupakan amanat dari Peraturan Perkumpulan (Perkum) NU yang wajib dijalankan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh tingkatan struktur organisasi, mulai dari cabang hingga ranting,” kata KH Juhadi.

 

Ia menyebut, PCNU Kabupaten Cirebon telah melaksanakan sembilan kali Pendidikan Dasar–Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU). Menurutnya, jumlah tersebut sudah baik, namun idealnya harus lebih dari sembilan angkatan untuk bisa masuk dalam kategori kaderisasi "hijau tua".

 

KH Juhadi juga menyampaikan bahwa Jawa Barat saat ini menjadi salah satu provinsi terbaik dalam pelaksanaan kaderisasi NU secara nasional, meskipun secara kuantitas masih berada di bawah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

 

“Yang patut disyukuri, seluruh PCNU di Jawa Barat telah melaksanakan kaderisasi. Sementara di beberapa daerah lain, meski jumlah angkatannya banyak, pelaksanaannya belum merata, bahkan ada yang belum memulai,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya jenjang kaderisasi lanjutan seperti Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) agar para pengurus di tingkat cabang memiliki kapasitas yang lebih mumpuni dan terukur.

 

“Sesuai Perkum, pengurus di tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) wajib mengikuti PD-PKPNU, sementara di tingkat PCNU diwajibkan mengikuti PMKNU. Jika dijalankan secara disiplin, program-program NU dapat terlaksana secara optimal,” ujarnya.

 

Terkait pelaksanaan Musker, KH Juhadi berharap forum ini mampu menghasilkan keputusan strategis untuk memperkuat konsolidasi organisasi dan meningkatkan soliditas warga NU di Kabupaten Cirebon.

 

“Musker merupakan momentum untuk meninjau kembali program-program hasil Konferensi Cabang (Konfercab) yang belum terlaksana, sekaligus menyusun langkah-langkah konkret ke depan,” ungkapnya.

 

Ia juga mengapresiasi kekuatan struktural NU di Kabupaten Cirebon yang saat ini terdiri dari 40 MWC dan 400 ranting. Menurutnya, jumlah tersebut merupakan potensi besar yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan umat.

 

“Perlu diingat bahwa kegiatan NU tidak hanya untuk kalangan pengurus seperti ketua atau rais syuriyah, tetapi untuk seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon,” pungkasnya.

 

Acara Halalbihalal dan Musker PCNU Kabupaten Cirebon ini menjadi ajang konsolidasi program kerja, penguatan kaderisasi, dan penguatan peran NU dalam pelayanan kepada masyarakat secara luas.