Bogor, NU Online Jabar
Sebanyak 50 peserta Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Bogor menggelar ziarah ke makam Pahlawan Nasional KH. Idham Chalid di Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu (9/8/2025).

 

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian Rakor Satkorcab Banser Kabupaten Bogor, sebagai bentuk penghormatan kepada ulama besar yang memiliki jasa besar dalam perjuangan bangsa.

 

KH Idham Chalid dikenal sebagai ulama yang ikut berjuang melawan penjajah pada masanya hingga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Jejak perjuangannya sangat lekat dengan sejarah Nahdlatul Ulama (NU).

 

Ziarah dipimpin Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Bogor, Kiai Ismatulloh.

 

Ketua Satkorcab Banser Kabupaten Bogor, Lucky Wahyudi, mengatakan ziarah ini memiliki makna spiritual dan historis yang mendalam.

 

"KH. Idham Chalid bukan hanya seorang ulama, beliau adalah sosok teladan dalam perjuangan dan pengabdian terhadap negeri ini," ujarnya.

 

Ia berharap kegiatan tersebut menjadi sarana bagi kader Banser untuk meneladani semangat juang KH. Idham Chalid. "Ziarah ini menjadi sarana bagi kita, para kader Banser, untuk mengambil pelajaran dari kehidupan beliau dan meneladani semangat juangnya," imbuh Lucky.

 

Suasana khidmat terasa sejak awal prosesi. Para pengurus Banser mengikuti rangkaian ziarah dengan penuh kekhusyukan. Doa-doa dipanjatkan, shalawat dikumandangkan, dan tahlil dilantunkan, menghadirkan suasana haru dan rasa hormat.

 

Dalam tausiyah singkatnya, Kyai Ismatulloh mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi antar-kader, memperkuat akidah, dan terus berkhidmat kepada umat melalui dakwah serta pelayanan sosial. Menurutnya, perjuangan tidak selalu berbentuk peperangan fisik, tetapi juga melalui kerja nyata dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan.

 

Ziarah ke makam KH. Idham Chalid diharapkan dapat membangun kesadaran spiritual dan meneguhkan komitmen ke-NU-an di kalangan Banser Kabupaten Bogor.

 

Rombongan meninggalkan lokasi sekitar pukul 20.00 WIB dengan semangat baru untuk mengabdi dan berkontribusi bagi agama, bangsa, dan negara. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa perjuangan para pendahulu harus dilanjutkan dengan keikhlasan dan pengorbanan.

Pewarta: Mulyana