Banjir di Kabupaten Bekasi Lumpuhkan Aktivitas Warga, LPBINU Serukan Kerjasama Penanganan Lingkungan
Senin, 3 Februari 2025 | 14:02 WIB

Banjir di Kabupaten Bekasi Lumpuhkan Aktivitas Warga, LPBINU Serukan Kerjasama Penanganan Lingkungan. (Foto: NU Online Jabar)
Bekasi, NU Online Jabar
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyebabkan enam kecamatan terdampak banjir. Wilayah yang terendam meliputi Kecamatan Babelan, Tambun Utara, Sukawangi, Tambelang, Sukatani, dan Sukakarya. Banjir ini mengakibatkan lumpuhnya aktivitas masyarakat serta terganggunya kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Bekasi, A Cucung Wahyudi, yang turut serta dalam upaya penanganan bersama para relawan, menyatakan bahwa banjir kali ini hampir menyamai banjir besar yang terjadi pada 21 Februari 2021, yang kala itu merendam 40 desa.
Menurut Cucung, penyebab banjir bukan semata-mata curah hujan tinggi, tetapi juga dipengaruhi oleh hilangnya daerah resapan air yang kini banyak berubah fungsi menjadi perumahan, permukiman, dan kawasan industri. Selain itu, buruknya sistem drainase, yang kerap tersumbat oleh erosi dan sampah, turut memperparah kondisi.
Sungai-sungai seperti Cijambe, Kali Dadang, Kali Bekasi, Kali Cibeet, dan Sungai Citarum juga disebut dalam kondisi memprihatinkan karena dipenuhi sampah saat hujan datang.
"Kesadaran warga dalam mengelola sampah, sungai, dan lingkungan hidup masih rendah. Ini akar masalah yang harus segera dijawab oleh pemerintah, swasta, masyarakat, organisasi masyarakat, keagamaan, dan akademisi," ujar Cucung, Jumat (28/1/2025).
Ketua LPBINU Jawa Barat turut menanggapi situasi ini, menyebutkan bahwa masalah serupa juga terjadi di berbagai wilayah Jawa Barat. Ia menyoroti bahwa degradasi lingkungan di Jawa Barat telah memicu berbagai bencana alam, seperti longsor, banjir, angin kencang, dan banjir bandang.
Faktor utama yang memperburuk situasi ini adalah aktivitas manusia yang mengabaikan daya dukung lingkungan dan rendahnya tanggung jawab terhadap alam.
LPBINU menyerukan kerjasama lintas sektor untuk mengatasi masalah lingkungan ini guna mencegah bencana serupa di masa mendatang. Edukasi kepada masyarakat serta perbaikan tata kelola lingkungan menjadi langkah penting yang harus segera diambil demi keberlangsungan hidup yang lebih baik.